Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyebutkan pihaknya menargetkan vaksin Merah Putih dapat diproduksi pada pertengahan atau semester dua 2022.
“Vaksin Merah Putih kerja sama Universitas Airlangga dan PT Biotis saat ini sedang dalam tahapan produksi untuk uji klinisnya dan akan segera dilakukan uji klinisnya. Ditargetkan produksi pada semester dua 2022,” ujar Penny dalam taklimat media di Jakarta, Rabu.
Begitu juga dengan vaksin COVID-19 dalam negeri lainnya yakni vaksin kerja sama Bio Farma dan Baylor College Medicine yang juga ditargetkan dapat diproduksi pada semester dua 2022.
Baca juga: Beragam vaksin COVID-19 yang dipakai di Indonesia
Untuk vaksin booster, Penny mengatakan pihaknya akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA. Saat ini dalam proses registrasi yakni Pfizer, AstraZeneca, Zlifivax dan CoronaVac atau vaksin COVID-19 Bio Farma. Sementara yang baru pada tahap pra registrasi yakni vaksin Sinopharm.
Sementara untuk izin penggunaan obat yang telah dikeluarkan BPOM yakni Favipiravir, Remdesivir dan Regdanvimab. Untuk izin penggunaan darurat untuk vaksin dosis primer yang telah dikeluarkan yakni usia 6 tahun hingga 11 tahun yakni Coronavac dan Bio Farma. Sementara usia diatas 12 tahun yakni vaksin Pfizer dan usia diatas 18 tahun yakni delapan vaksin yakni Astrazeneca, Moderna, Sputnik, Janssen, Convidecia, Zlifivax, Covovax, dan vaksin SARS COV2 KF.
“Pasca pemberian izin penggunaan darurat, kami melakukan pengawasan post market untuk memastikan pemenuhan cara distribusi obat dan baik, dan juga farmakovigilans kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI,” terang dia lagi.*
Baca juga: Vaksin Merah Putih akan difungsikan sebagai penguat