Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah, dipicu rencana pengetatan moneter yang lebih cepat oleh bank sentral global.
IHSG ditutup melemah 30,99 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.614,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,2 poin atau 0,34 persen ke posisi 944,82.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi menguat seiring arahan positif dari bursa Eropa
"Kehilangan momentum, mayoritas indeks saham di Asia berbalik arah dan sore ini Selasa ditutup turun seiring dengan melonjaknya imbal hasil atau yield obligasi didorong oleh ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat oleh bank-bank sentral utama di dunia," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor dua tahun menembus satu persen untuk pertama kali dalam hampir dua tahun karena investor mempertimbangkan risiko dari kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) pada Maret yang akan datang.
Dari Asia, seperti yang sudah diprediksi pasar, bank sentral Jepang Bank Of Japan (BOJ) pada akhir pertemuan kebijakannya memutuskan untuk tidak mengubah target suku bunga jangka pendek di -0,1 persen dan berjanji untuk menjaga suku bunga jangka panjang di sekitar nol persen.
IHSG BEI ditutup melemah dipicu pengetatan moneter yang lebih cepat
Selasa, 18 Januari 2022 17:09 WIB