Kota Bogor (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, Syarifah Sofiah mengungkapkan penyerapan anggaran pemerintah daerah menurun pada tahun 2021 yang hanya mencapai 84,7 persen dibandingkan dengan tahun 2020 hingga 90 persen.
"Faktor penyumbang rendahnya penyerapan anggaran mungkin karena konstruksi ada yang belum dilakukan pembayaran akibat perpanjangan pekerjaan, baik di Masjid Agung, Pedestrian Suryakencana dan lainnya," kata Syarifah saat memimpin apel perdana tahun 2022 secara hybrid yang dipusatkan di Plaza Balai Kota, Kota Bogor, Senin.
Syarifah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kegiatan di awal waktu, terutama lelang pengadaan barang dan jasa.
"Beberapa OPD sudah mulai melaporkan pelaksanaan pekerjaan. Jangan ada lagi keterlambatan dan mohon Kabag Pengadaan Barang dan Jasa melakukan pembinaan di masing-masing dari penjadwalan waktu (timeline), dari Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan (Adalbang) memperhatikan dan memonitor pelaksanaan," katanya.
Pemerintah Kota Bogor, katanya, telah menentukan 10 kegiatan strategis dengan anggaran besar dan bernilai strategis. Kesepuluh kegiatan itu sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimonitor dan dilakukan pembinaan mengingat perlu penanganan khusus.