Bengaluru (ANTARA) - Harga emas bergerak naik tipis di perdagangan Asia pada Senin pagi, bertahan di atas level psikologis 1.800 dolar AS per ounce, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit lebih lemah mengimbangi kenaikan dolar.
Emas di pasar spot menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.811,31 dolar AS per ounce pada pukul 01.45 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS sedikit berubah diperdagangkan di 1.812,00 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik 9,5 dolar, investor khawatir atas penyebaran varian Omicron
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan turun tipis dari level tertinggi dalam lebih dari seminggu yang disentuh di sesi sebelumnya. Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Sedangkan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit menguat dari level terlemahnya dalam hampir seminggu, membuat emas yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang non dolar AS.
Di tempat lain, data penjualan ritel Jepang naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada November karena lebih sedikit kasus COVID-19 mendorong pembeli untuk meningkatkan pengeluaran untuk barang dan jasa.