"Memori bangunan ini sangat kuat, tapi yang namanya bangunan setiap lima tahun sekali tentu harus dirawat, di cat ulang, serta terus diperbaiki," kata dia.
Menurut Kang Emil, Museum Tsunami Aceh ini juga dapat menambahkan koleksi temporer, sehingga gedung tersebut juga menjadi ruang edukasi, selain sebagai tempat mengingat bencana.
Dirinya juga mengapresiasi Pemerintah Aceh dalam hal ini Disbudpar Aceh yang telah merawat bangunan bersejarah itu secara baik, sehingga memberi kenyamanan bagi pengunjung.
"Saya mengapresiasi setelah peralihan dari pemerintah pusat kepada Dinas Pariwisata Aceh perawatannya sangat baik, antusias pengunjungnya juga luar biasa," kata Kang Emil.
Ridwan Kamil: Fungsi utama Museum Tsunami Aceh untuk penyelamatan bencana
Sabtu, 25 Desember 2021 22:58 WIB