Ia juga mengungkapkan bahwa wilayah Jabar senantiasa menjadi primadona bagi setiap masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Ada tiga fenomena pendukung yang sering terjadi di Jabar dan harus diantisipasi, yakni Jabar dilintasi orang paling banyak, menjadi tujuan dari luar provinsi, dan pergerakan antarwilayah di dalam provinsi.
Baca juga: Gubernur imbau warga Jabar tak liburan jarak jauh
Untuk mengurangi pergerakan selama libur Natal dan Tahun Baru, Kang Emil juga telah melarang ASN Jabar melakukan perjalanan ke luar kota dan aktivitas sekolah tetap digelar demi menghindari kerumunan di berbagai tempat.
"Kita juga mengurangi pergerakan dengan pelarangan pergerakan untuk PNS, kecuali kedinasan, pelarangan kegiatan perayaan di pergantian tahun baru di hotel 'outdoor' maupun di jalanan dan lain sebagainya," katanya.
Ia menyatakan optimistis situasi di lapangan terkait dengan penanganan pandemi dapat terkendali.
"Dengan ukuran ini, insyaallah menurut teori Jabar akan terkendali, walaupun di lapangan seringkali teori berbeda dengan aslinya," katanya.
Gubernur Jawa Barat pastikan penanganan libur Natal-Tahun Baru maksimal
Kamis, 16 Desember 2021 16:46 WIB