Bengaluru (ANTARA) - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Kamis pagi, didukung oleh melemahnya dolar, sementara investor mengalihkan fokus mereka dari Federal Reserve AS ke pertemuan bank sentral utama lainnya, terutama Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BoE).
Emas berjangka AS menguat 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 1.780,20 dolar AS per ounce pada pukul 01.35 GMT. Sementara itu, emas di pasar spot meningkat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.780,63 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh 7,8 dolar, tertekan kekuatan "greenback" jelang putusan Fed
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bergerak lebih rendah dari level tertinggi tiga minggu di sesi sebelumnya.
The Fed mengatakan pada Rabu (15/12/2021) bahwa bank sentral akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret dan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2022.
Bank Sentral Eropa, bank sentral Inggris, serta bank sentral Swiss (SNB) dan bank sentral Norwegia (Norges Bank) akan mengadakan pertemuan kebijakan pada Kamis waktu setempat.
Pejabat ECB akan menunda Program Pembelian Darurat Pandemi bank sentral tetapi investor akan melihat bagaimana Program Pembelian Aset yang berusia enam tahun dapat mengambil alih, meskipun kenaikan suku bunga masih jauh.
Wall Street membalikkan penurunan awal dan naik ke wilayah positif setelah pertemuan Fed.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak diperdagangkan datar di 22,05 dolar AS per ounce. Platinum turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 918,01 dolar AS per ounce, dan paladium naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.613,61 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas bertahan stabil di Asia, investor fokus pada pertemuan Fed
Baca juga: Harga emas jatuh 16 dolar, terseret ekspektasi suku bunga naik lebih awal
Harga emas naik di Asia karena dolar melemah, fokus ke pertemuan ECB dan BoE
Kamis, 16 Desember 2021 10:21 WIB