Chicago (ANTARA) - Emas diperdagangkan dalam kisaran ketat dan melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan penguatan dolar saat fokus beralih ke keputusan Federal Reserve yang diawasi ketat oleh investor untuk mengukur kecepatan langkah-langkah penghentian stimulus era pandemi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 7,8 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 1.764,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (14/12), emas berjangka jatuh 16 dolar AS atau 0,89 persen menjadi 1.772,30 dolar AS.
Baca juga: Harga emas bertahan stabil di Asia, investor fokus pada pertemuan Fed
Emas berjangka terkerek 3,5 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.788,30 dolar AS pada hari Senin (13/12) setelah terdongkrak 8,1 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.784,80 dolar AS pada hari Jumat (10/12/2021), dan merosot 8,8 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.776,70 dolar AS pada hari Kamis (9/12).
Pengumuman Federal Reserve tentang kebijakan moneter keluar tak lama setelah pasar tutup. Pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa The Fed akan memangkas program pembelian asetnya sebesar 30 miliar dolar AS per bulan untuk mengakhiri pembelian obligasi pada bulan Maret 2022, dan menaikkan suku bunga tiga kali pada tahun 2022.
Emas mengabaikan data yang menunjukkan penjualan ritel AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan November setelah melonjak pada bulan Oktober karena orang Amerika memulai belanja liburan lebih awal untuk menghindari kekurangan dan membayar lebih untuk barang-barang.
Harga emas jatuh 7,8 dolar, tertekan kekuatan "greenback" jelang putusan Fed
Kamis, 16 Desember 2021 8:18 WIB