Chicago (ANTARA) - Harga emas berbalik merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah lonjakan harga-harga produsen AS memicu ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan menjelang pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, jatuh 16 dolar AS atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada 1.772,30 dolar AS per ounce. Emas spot juga merosot 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 1.771,66 dolar per ounce pada pukul 18.40 GMT.
Baca juga: Harga emas turun tipis di sesi Asia ketika sorotan beralih ke pertemuan Fed
Sehari sebelumnya, Senin (13/12/2021), emas berjangka terkerek 3,5 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.788,30 dolar AS, setelah terdongkrak 8,1 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.784,80 dolar AS pada Jumat (10/12/2021), dan merosot 8,8 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.776,70 dolar AS pada Kamis (9/12/2021).
Harga-harga produsen AS meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan pada November karena kendala pasokan terus berlanjut, mendukung pandangan bahwa inflasi dapat tetap tinggi secara tidak nyaman untuk beberapa waktu.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (14/12/2021) bahwa indeks harga produsen AS naik 0,8 persen pada November setelah kenaikan bulanan 0,6 persen pada Oktober, angka bulanan tertinggi dalam empat bulan. Angka tersebut melebihi perkiraan kenaikan rata-rata 0,5 persen oleh para ekonom.
Harga emas jatuh 16 dolar, terseret ekspektasi suku bunga naik lebih awal
Rabu, 15 Desember 2021 5:25 WIB