Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengekspor 50 kg jengkol yang dihasilkan oleh pesantren ke Dubai, Uni Emirat Arab.
"Dengan semangat mengjengkolkan masyarakat dan memasarkan jengkol ke seluruh dunia. Hari ini kita ekspor jengkol ke Dubai," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil seusai kegiatan Pelepasan Ekspor Perdana Pesantren Program One Pesantren One Product (OPOP) di Halaman Gedung Sate Bandung, Senin.
Baca juga: Program OPOP dorong pesantren buka peluang lapangan kerja
Selain jengkol, Ekspor Perdana Pesantren OPOP juga meliputi buah-buahan seperti manggis sebanyak 600 kg, rambutan 300 kg, dan salak 200 kg, yang dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Jadi ekspor hari ini adalah hasil lobi-lobi dari kunjungan kami di Dubai kemarin. Dan semua produk yang diekspor itu produk OPOP," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berharap pesantren lain yang tergabung dalam Program OPOP bisa mencontoh Pesantren Al-Ittifaq dan Pesantren Daarut Tauhid yang berhasil membangun kemandirian dengan mengekspor barang yang diproduksi atau dihasilkan.