Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Disperindag) akan melibatkan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terkait alokasi 11 juta liter minyak goreng sebagai upaya untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas tersebut.
"Kami menunggu alokasi untuk Jabar berapa, untuk kemudian nantinya dialokasikan ke setiap kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana seusai Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok Kota Bandung, Senin.
Arifin mengatakan pihaknya masih menunggu distribusi 11 juta liter minyak goreng dari Kementerian Perdagangan.
Dalam rakor tersebut, diketahui bahwa harga minyak goreng di Jabar sendiri terpantau Rp17.000 per liter dan cabai merah ada kenaikan tapi tidak terpantau tinggi.
Selain itu dalam rapat koordinasi tersebut setiap daerah menyampaikan kondisi dan pantauan harga jelang natal dan tahun baru.
"Dan di provinsi lain masih wajar, minyak goreng Rp17.000 di kita," kata Arifin.
Dia berharap adanya alokasi minyak goreng tersebut bisa menekan harga hingga Rp14.000.
Menurut dia kenaikan ini bukan datang dari pedagang namun karena harga CPO yang tinggi sementara untuk cabai, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura sudah melakukan koordinasi.
"Di sentra produksi sama kesulitan karena musim hujan, terus kami berkoordinasi dengan sektor hulu, di Jabar cukup banyak cabai. Untuk telur juga masih taraf wajar, minyak saja yang tinggi sampai Rp17.000," katanya.
Disperindag Jabar sendiri terus memantau perkembangan harga di lima pasar rakyat setiap hari.
Menurut dia informasi fluktuasi dibuka pihaknya pada masyarakat lewat informasi di sosial media.
"Ketika ibu-ibu ke pasar sudah tahu. Kita juga memantau hujan dan bencana, kita sudah rapat sama dinas perhubungan dan satgas pangan agar tidak ada hambatan distribusi," kata dia.
Baca juga: Mendag imbau industri berikan stok penyangga minyak goreng agar kenaikan harga terkendali
Baca juga: Mendag jamin ketersediaan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru