Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan bencana banjir bandang yang melanda pemukiman penduduk di Kecamatan Pameungpeuk akibat luapan air sungai yang bermuara ke laut setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
"Air dari Sungai Cipalebuh meluap, air naik ke permukiman warga mencapai 50 centimeter," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Satria Budi saat dihubungi wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan luapan sungai itu terjadi secara tiba-tiba tidak lama setelah turun hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut, Rabu (27/10) malam.
Kondisi sungai di daerah itu, kata dia, saat ini sedang diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai upaya mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.
Namun ketika sedang dilakukan perbaikan untuk normalisasi sungai, kata dia, hujan deras sudah turun mengguyur wilayah selatan Garut yang akhirnya terjadi banjir melanda pemukiman rumah penduduk.
"BBWS bulan ini melaksanakan persiapan mitigasi berupa pelebaran dan penguatan drainase, namun ketika perbaikan sudah hujan," katanya.
Ia menyampaikan berdasarkan laporan BMKG akan ada peningkatan curah hujan mulai November 2021 hingga Maret 2022, untuk itu semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terutama masyarakat di daerah rawan bencana.
Ia berharap masyarakat maupun aparatur pemerintah hingga tingkat desa untuk menjalin komunikasi yang baik sehingga pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Diharapkan masyarakat lebih waspada, kalau ada kejadian segera menghubungi pemerintah desa atau kecamatan, supaya kita bisa cepat mengantisipasi," katanya.
Bencana banjir bandang di Pameungpeuk menyebabkan 31 rumah warga terdampak, satu di antaranya rumah kosong rusak terbawa arus banjir.
Baca juga: DKP Garut ajak pelajar tata boga kembangkan olahan pangan non beras
Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 di Garut catat 42 persen
BPBD Garut: Banjir di Pameungpeuk akibat luapan air sungai
Kamis, 28 Oktober 2021 23:03 WIB