Bandung (ANTARA) - Acara The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 yang digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mempromosikan 31 proyek besar dan sedang untuk ditawarkan ke calon investor.
"Jadi 31 proyek ini akan diperkenalkan dan ditawarkan kepada calon investor dari 17 negara. Akan ada pertemuan tatap muka dua pihak yang difasilitasi Pemda Provinsi Jabar dan Bank Indonesia Jabar," kata Kepala Dinas Pernanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Jabar Noneng Komara Nengsih, dalam sambutan pembukaan WJIS 2021, di Kota Bandung, Kamis.
Noneng Komara Nengsih mengatakan, 31 proyek yang ditawarkan memiliki nilai Rp41,06 triliun dan selama dua hari pemilik proyek seperti swasta, BUMN, BUMD, maupun pemerintah daerah akan melakukan pertemuan dengan calon investor baik dari dalam dan luar negeri.
Selain 31 proyek yang akan ditawarkan, dalam event ini juga ditandatangani 33 MoU antara Pemda Provinsi Jabar dengan pemda kabupaten/kota serta sejumlah BUMD di Jabar. Nilau MoU diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun.
Noneng mengatakan pada semester I/2021 Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan total Rp72,46 triliun.
Event WJIS yang berlangsung selama dua hari ini menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan investasi di Jabar. WJIS menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di Jabar.
WJIS 2021 bisa menjadi sarana komunikasi yang baik untuk investor yang hendak menanamkan modal ke Jabar.
Kata Noneng, dengan mengambil tema "Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java" diharapkan investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca -COVID-19.
“Menunjukkan bahwa Jabar menjadi wilayah penting dalam mendorong Investasi di Indonesia, " tuturnya.
Berbeda dengan dua penyelenggaraan sebelumnya, WJIS ini memperkenalkan dua kawasan ekonomi baru sebagai daya tarik baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jabar Herawanto menegaskan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jabar.
Di kawasan utara, potensi investasi Jabar terkait dengan proyek Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka) yang kompleks dan canggih.
Kawasan pertumbuhan ekonomi baru ini dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa "smart city metropolitan" dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung yang penting seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol di antaranya Tol Cisumdawu.
Di kawasan selatan, investasi Jabar diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian.
"Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau akibat perubahan iklim yang dialami secara global," ujarnya.
Bank Indonesia mencatat Jabar merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian resiliensi ekonomi Jawa Barat adalah investasi.
Sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi.
Sejalan dengan hal tersebut, Jabar menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari PMA dan PMDN.
Realisasi investasi di Jabar yang tetap tinggi di tengah pandemi didukung oleh tiga hal, yakni infrastruktur pendukung yang memadai, SDM lebih berkualitas, dan dukungan pemerintah daerah.
Seperti iklim investasi baik seperti proses perizinan mudah, promosi investasi berkelanjutan, serta dukungan Pemerintah Pusat seperti melalui berbagai proyek infrastruktur nasional di Jabar.
Event The 3RD WJIS merupakan puncak rangkaian kegiatan Road to WJIS 2021, yaitu Forum Infrastruktur, Peluncuran Ekosistem Investasi Jawa Barat, dan Peningkatan Kapasitas Presentasi Ikhtisar Proyek Investasi.
Acara puncak WJIS 2021 secara resmi dibuka dengan penyampaian "keynote speech" Gubernur Bank Indonesia oleh Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Adapun sebagai tuan rumah, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto, serta Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dan Noneng Komara Nengsih turut menyampaikan sambutan pembuka WJIS 2021.
Baca juga: Jabar tawarkan investasi senilai Rp717 triliun pada 2021, kata Ridwan Kamil
Baca juga: WJIS 2021 dorong UMKM terus berkembang dengan gelar CIFEST
Baca juga: 'West Java Investment Summit 2021' targetkan diikuti 1.500 investor