Bandung (ANTARA) - Ajang The 3rd West Java Investment Summit 2021 resmi ditutup dengan membukukan transaksi investasi sebesar Rp6,5 triliun, dan baik pemilik proyek maupun investor telah menandatangani kerja sama.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih dalam keterangan persnya, Sabtu, mengatakan hingga Jumat (22/10) gelaran WJIS sebanyak 740 lebih investor terdaftar telah mengikuti pemaparan proyek dan juga "one on one meeting" dan calon investor berasal dari dalam maupun luar negeri.
Pada WJIS tahun ini ditawarkan 31 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp41 triliun.
"Alhamdulillah ada 740 lebih yang register untuk mengikuti 'one on one meeting' dan presentasi dari proyek yang kami tawarkan. Peserta hadir dari 17 negara dalam dua hari ini yang berjalan dengan sangat baik. Tadi pagi kami sudah mempresentasikan investasi yang skalanya kecil dari sektor pariwisata, perdagangan, kemudian kawasan industri.Jawa Barat serta ada awarding pada CIFEST," ujar Noneng.
Menurut Noneng, nilai investasi Rp6,5 triliun yang telah dihasilkan kemungkinan besar bertambah seiring komunikasi informal dan pendekatan lanjutan antara pemilik proyek dan investor setelah WJIS berakhir.
Selanjutnya, katanya usai penandatanganan kerja sama investor, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mengawal hingga proyek tersebut berhasil dibangun. Hal itu mulai dari kemudahan akses perizinan dalam sistem OSS yang memudahkan investor dalam berinvestasi.
"Kami akan pantau terus dalam kurun waktu setiap triwulan sekali," ujarnya.
Noneng optimistis WJIS berikutnya dapat diselenggarakan di luar ruangan dengan peserta lebih banyak di tempat acara seiring dengan semakin banyak warga yang divaksin.
"Untuk tahun depan mudah-mudahan pandemi berakhir. Mudah-mudahan tahun depan bisa outdoor, tatap muka, mungkin bisa banyak yang hadir. Mudah-mudahan sudah selesai COVID-nya," ujarnya.
Menurut Noneng, semakin siap sebuah event investasi maka akan semakin banyak pula calon investor yang tertarik menggarap proyek investasi di Jabar ini.
Ada potensi WJIS 2022 terbagi dua yakni proyek skala sedang-besar dan proyek skala kecil (UMKM) sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Noneng menegaskan WJIS memperkuat imej Jabar sebagai destinasi terbaik investasi di Indonesia.
"Bahkan kata Pak gubernur menjadi destinasi terbaik untuk Asia Tenggara. Mungkin kesadaran kita semua bagaimana caranya kita semua bisa mengakses terhadap investasi tersebut, berkembang bersama, dan tentu saja sejahtera bersama untuk seluruh masyarakat Jawa Barat," katanya.
Atas sukses dan lancarnya WJIS 2021, Noneng menghaturkan banyak terima kasih pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat sebagai pihak yang menginisiasi, para pemilik proyek, investor yang datang, hingga media peliput.
Hal senada dikatakan Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Taufik Saleh. Menurutnya, komitmen investasi yang tercapai dalam WJIS 2021 harus terus dikawal hingga terealisasi.
"Jadi kalau dari WJIS sekarang sudah ada berbagai macam komitmen. Tentu harapannya segera diikuti dengan berbagai realisasi investasi. Angka realisasi investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar," kata Taufik.
Taufik optimistis perekonomian Jabar akan terus membaik tahun depan seiring dengan meredanya COVID-19. Sejumlah strategi pun sudah disiapkan. Salah satunya adalah memberi ruang yang lebih besar untuk meningkatkan UMKM melalui pola investasi. Selain itu, pengembangan Kawasan Jabar bagian selatan akan dilakukan.
Menurut Taufik, kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mendorong investasi di Jabar perlu terus dijaga, baik dalam hal promosi maupun mengawal berbagai komitmen investasi.
"Tahun depan Insya Allah event ini (WJIS) akan tetap kita lanjutkan dengan semangat dan komitmen yang lebih kuat, termasuk juga berbagai pengembangan-pengembangan yang diperlukan, termasuk perhatian kepada sektor UMKM dan juga pengembangan wilayah selatan," tuturnya.
Baca juga: West Java Investment Summit 2021 tawarkan 31 proyek senilai Rp41,06 triliun
Baca juga: Jabar tawarkan investasi senilai Rp717 triliun pada 2021, kata Ridwan Kamil
Baca juga: WJIS 2021 dorong UMKM terus berkembang dengan gelar CIFEST
Baca juga: 'West Java Investment Summit 2021' targetkan diikuti 1.500 investor