Bogor (ANTARA) - Platform pasar digital yang dibuat Pemerintah Kota Bogor berkolaborasi dengan swasta, BogorHitz, telah berhasil menampung dan memberdayakan sekitar 300 pelaku UMKM sejak peluncuran pada akhir Agustus lalu.
"Jumlah partisipan UMKM di BogorHitz bertambah terus," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Samson Purba saat dihubungi di Kota Bogor, Rabu.
Samson menyampaikan sebagai langkah sosialisasi digitalisasi pemasaran produk UMKM, hampir telah ada 1.000 pelaku usaha yang mendapat pelatihan melalui penyelenggaraan webinar, agar mampu menggunakan aplikasi daring, khususnya BogorHitz.
"Kami juga menggandeng perusahaan telekomunikasi, ada pelatihan tentang transaksi keuangan," kata dia.
Marketplace BogorHitz diluncurkan langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya pada 30 Agustus 2021 untuk memfasilitasi berbagai pelaku UMKM lokal Bogor agar mampu menembus pasar lokal, nasional, dan internasional.
Peluncuran Bogorhitz bertujuan menciptakan kekuatan lokal bersama untuk membawa Kota Bogor sebagai satu unit ekonomi ke pasar lokal, nasional, dan internasional.
Platform ini diwujudkan secara bersama dan kolaboratif antara Pemerintah Kota Bogor, PT Bawa Indonesia Global, dan kalangan bisnis lokal Bogor.
Samson menambahkan bahwa saat ini BogorHitz sedang dikembangkan perusahaan internasional untuk menjangkau pemasaran produk UMKM yang lebih luas.
Upaya ini penting mengingat keseluruhan transaksi saat ini mengarah pada layanan secara digital dan Pemerintah Kota Bogor harus mengupayakan langkah terbaik untuk menggiring gairah perekonomian masyarakat selama masa pandemi.
Menurut Samson, pelatihan dilakukan secara guyub untuk menarik perhatian pelaku UMKM Kota Bogor yang berjumlah sekitar 45.000, dengan 75 persen di antaranya adalah usaha kuliner, lima persen usaha ekonomi kreatif, sisanya bidang event organizer dan bidang jasa lainnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Bogor menggandeng semua perusahaan terkait dalam pelatihan secara daring untuk menghemat anggaran, ruang dan waktu yang terbatas.
Seminggu sekali, kata Samson, Dinas Koperasi UMKM Kota Bogor bisa menyebar ribuan SMS untuk menjaring pelaku usaha untuk bergabung dalam pelatihan, meski yang akhirnya mengikuti pelatihan rata-rata setiap minggu hanya ratusan.
"Siang tadi, tepat sedang ada pelatihan yang ikut gabung ada 120 orang, kita sebar link undangan sudah 3.005 SMS, berapa jam hanya untuk sebar linknya itu," ungkapnya.
Mendorong Ekonomi Kreatif
Menurut Samson, Pemerintah Kota Bogor dalam era digital ini telah berupaya untuk mendorong bidang usaha ekonomi kreatif karena masih banyak potensi dan peluangnya.
Potensi ini menarik untuk dikembangkan lebih lanjut dibandingkan dengan usaha kuliner yang sudah mendominasi sebanyak 75 persen, dengan risiko usaha yang lebih tinggi.
"Usaha kuliner, banyak yang cepat basi kalau tidak habis, kalau ekonomi kreatif tidak," ujarnya.
Saat ini, tambah dia, hal terpenting adalah pelaku usaha bisa menekuni dan membuka tambahan jaringan, baik pemasaran daring maupun menjajakan secara langsung.
Samson juga memastikan dalam dua minggu kedepan akan ada pelatihan ekonomi kreatif dari bahan baku bambu, salah satunya untuk membuat kursi dan wadah lampu.
Baca juga: Bogorhitz sebagai platform pasar digital diapresiasi Menkop-UKM
Baca juga: UMKM Kota Bogor pasarkan produk secara digital lewat bogorhitz
BogorHitz berhasil tampung 300 UMKM sejak peluncuran Agustus
Rabu, 15 September 2021 20:39 WIB