Bandung, 28/3 (ANTARA) - Pemilihan dan pengangkatan jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Jabar Banten (Tbk) ditunda maksimal hingga enam bulan ke depan.
"Dari tujuh agenda RUPS yang dibahas hari ini, dua agenda ditunda. Salah satunya pemilihan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditunda hingga enam bulan ke depan," kata Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan yang juga wakil Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar BJB seusai RUPS di Bandung, Senin.
Menurut Heryawan, pemilihan direksi dan komisaris Bank Pembangunan Daerah (BPD) itu belum bisa dilakukan, sesuai dengan keputusan bersama pemegang saham dalam RUPS itu.
Selain itu, agenda lainnya yang juga ditunda dan akan dibahas kemudian adalah perubahan atau penyesuaian beberapa pasal dalam Anggaran Dasar (AD) perseroan. Pembahasannya akan digelar maksimal enam bulan ke depan.
Sedangkan lima agenda rapat lainnya berhasil diselesaikan dan disetujui dalam RUPS itu yakni laporan tahunan perseroan tahun 2010, penetapan pengguna laba bersih termasuk pembagian deviden untuk tahun buku 2010, pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan 2010.
Sedangkan satu agenda lainnya yang ditunraskan pada RUPS itu adalah persetujuan perubahan peraturan dana pensiun Bank Jabar Banten.
"Pemilihan kepengurusan BJB dan perubahan anggaran dasar itu bukan 'deadlock', namun diundur. Itu proses biasa di perusahaan sehingga nantinya diharapkan lebih siap dan efektif," kata Gubernur Heryawan.
Dengan demikian, maka kepengurusan BJB saat ini masih tetap yakni Dirut BJB sementara dipegang oleh H Agus Ruswendi dan Komisaris Utama H Leks Laksamana yang juga Sekda Jabar.
"Pengunduran pemilihan kepengurusan BJB ini tidak akan mempengaruhi kinerja dan program kerja perusahaan, kepengurusan sekarang tetap bisa menjalankan tugas-tugasnya seperti biasa hingga ada pergantian pada enam bulan ke depan," kata Heryawan.
Ia membantah pengunduran jadwal pemilihan pengurus BJB akibat kesulitan mencari figur yang pas untuk menggantikan direksi dan komisaris yang ada saat ini, melainkan kesepakatan RUPS untuk melakukan penundaan.
Sementara itu Dirut BJB H Agus Ruswendi menyebutkan, pengunduran jadwal pemilihan direksi BJB tersebut tidak akan mengganggu kinerja, program dan target perusahaan pada 2011 karena seluruh mekanisme operasional perseroan tetap lancar seperti biasa.
"Tidak akan berpengaruh karena semuanya tetap berjalan, hanya saja ada penundaan pemilihan pengurus, itu biasa terjadi dimanapun. Khusus di BJB ada beberapa perubahan pasal dalam anggaran dasar yang akan disesuaikan dengan tuntutan setelah IPO," kata Agus Ruswendi.
Ia menyebutkan, pembahasan perubahan anggaran dasar membutuhkan waktu yang cukup sehingga tidak bisa dilakukan pada RUPS yang berlangung satu hari.
Lebih lanjut, Agus menyebutkan ada 22 calon direksi BJB yang muncul pada RUPS, diaman 17 orang berasal dari internal perseroan sedangkan lima lainnya berasal dari luar perseroan.
"Pembahasan terkait pemilihan akan dimatangkan dalam enam bulan ke depan, melalui RUPS khusus pemilihan susunan pengurus perusahaan," katanya.
(T.S033/B/Y008/B/Y008)