Jakarta (ANTARA) - Dinamika pasar properti di Bekasi dinilai dinamis dalam beberapa tahun terakhir di mana bila dilihat pertumbuhan pasar properti di wilayah itu menunjukkan performa yang cukup positif dengan terjadinya kenaikan baik secara kuartal maupun tahunan.
Dirut PT Teguh Bina Karya Juanto Salim dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan makin terbatas dan tingginya harga lahan di Jakarta membuat wilayah penyangga Ibu Kota itu menjadi pilihan terbaik bagi pengembang untuk membangun proyek-proyeknya.
Termasuk, PT Teguh Bina Karya dengan proyek teranyarnya, The MAJ Residences Bekasi, yang merupakan hasil kolaborasi antara The MAJ Group dengan perusahaan properti asal Jepang Leopalace21 dan PT Central Graha Sejahtera.
Menurut Juanto, The MAJ Residences Bekasi dibangun dengan tujuan untuk menyediakan apartemen berkualitas yang dapat diakses secara finansial oleh banyak orang, khususnya di Bekasi.
Tidak hanya menjadi hunian yang ideal, namun The MAJ Residences Bekasi juga sangat cocok untuk dijadikan sebagai instrumen investasi.
"Investasi properti memberi lebih banyak keuntungan karena harga jualnya yang relatif terus naik seiring waktu karena permintaannya yang juga cenderung terus meningkat," kata Juanto.
Juanto menambahkan membeli sebuah properti dengan tujuan investasi tidaklah mudah. Sudah menjadi rahasia umum kalau investasi properti merupakan pilihan investasi yang sangat atraktif.
Dikatakannya, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya dapat memutuskan langkah selanjutnya. Salah satunya adalah persentase harga beli dengan nilai investasi yang akan didapatkan ke depannya.
Dipasarkan dengan harga mulai dari Rp300 juta hingga Rp600 juta, The MAJ Residences Bekasi dapat memberikan keuntungan nilai jual jangka panjang dan keuntungan harga sewa yang diperkirakan akan meningkat secara substansial karena harga properti yang kian meningkat.
"Dengan potensi ROI (return on investment) yang di atas rata-rata, nilai investasi dari The MAJ Residences Bekasi terhitung cukup besar," kata Juanto.
Selain melihat nilai investasinya, menurut Juanto, reputasi pengembang juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan calon konsumen yang ingin membeli dan atau berinvestasi di bidang properti.
The MAJ Group telah memiliki dan menjalankan destinasi strategis seperti The MAJ Nusa Dua di Bali. Berpusat di Tokyo, Leopalace 21 banyak bergerak di bidang bisnis leasing, pengembangan, hunian lansia, serta hotel dan resor.
Sedangkan, PT Central Graha Sejahtera berpengalaman banyak dalam pembangunan dan pengelolaan proyek-proyek di daerah suburban Jakarta seperti KEM Tower dan perumahan di Cikarang, Bogor.
Menurut Direktur Leopalace21 Indonesia Danny Sedjati, salah satu aspek terpenting dari pemilihan sebuah hunian atau investasi properti adalah lokasi dan The MAJ Residences Bekasi terletak di lokasi yang sangat strategis.
Beragam fasilitas umum dapat dijangkau dengan mudah, seperti pusat-pusat perbelanjaan dan edukasi, rumah sakit, fasilitas pemerintah, dan transportasi umum seperti KRL, LRT, dan halte busway.
"Umumnya proyek dengan kedekatan dan aksesibilitas yang baik terhadap pusat aktifitas perkotaan dan lokasi yang sangat dekat dengan Jakarta memiliki daya jual yang lebih baik," kata Danny.
The MAJ Residences Bekasi, katanya, menawarkan empat tipe unit yang nyaman, modern dan lengkap. Selain itu, The MAJ juga dibangun sedemikian rupa sehingga penghuni dapat menyeimbangkan dengan sempurna antara pekerjaan dan kehidupan sehari-sehari.
Baca juga: Investor asing minati produk properti Cikarang
Baca juga: Pendapatan BPHTB Bekasi turun akibat properti lesu
Baca juga: Pollux resmikan SOHO East Tower di tengah pandemi COVID-19
Tren properti di Bekasi dinilai dinamis, ini alasannya
Rabu, 18 Agustus 2021 12:30 WIB