Platform peer-to-peer (P2P) lending dalam pembiayaan sektor agrikultur dan pangan TaniFund meluncurkan pendanaan usaha mikro melalui kemitraan dengan PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memperkuat rantai pasok sektor pertanian.
Peresmian tersebut dilakukan oleh CEO TaniHub Group sekaligus Komisaris TaniFund Pamitra Wineka dan Direktur Digital Bisnis BRI Agroniaga Bhimo Wikan Hantoro yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Sabtu.
Dalam sambutannya, Pamitra Wineka mengatakan cita-cita TaniHub Group sejak awal yaitu membangun ekosistem yang dapat membantu para petani dari mulai proses menanam hingga mampu menjual hasil panen mereka. Pada saat yang sama, perusahaan melihat adanya potensi besar di sisi hilir, terutama segmen usaha mikro di bidang makanan dan minuman.
“Kami merasa sudah waktunya untuk tidak hanya mendukung petani di sisi hulu (upstream), tetapi juga para mitra kami di hilir (downstream) dan mereka yang menikmati hasil panen petani. Kami menyadari, ini adalah produk yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah dan para pelaku UMKM,” ujar Pamitra.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Sektor UMKM menyerap 97 persen dari tenaga kerja Indonesia, serta menyumbang 61 persen ke perekonomian negeri ini.
Selama pandemi Covid-19, hampir 64 persen UMKM di Indonesia telah merasakan dampak negatif dari melemahnya perekonomian. Namun, terdapat segmen UMKM yang tetap mengalami pertumbuhan positif, yaitu usaha yang bergerak di bidang pertanian serta makanan dan minuman. Pamitra mengatakan, TaniFund mendukung mereka dengan pendanaan yang berbasis data, karena pendanaan yang bersifat tradisional masih mengalami banyak kendala untuk diakses karena berbasis collateral (agunan), yang seringkali tidak dimiliki pengusaha mikro.
“Dalam pendanaan berbasis data ini, kami dengan jeli melihat apakah para UMKM ini mampu menyerap produk-produk pertanian. Aspek ini menjadi salah satu penilaian dalam credit scoring kami untuk menentukan calon mitra. Mayoritas credit scoring yang kami lakukan berbasis digital,” kata Pamitra.
Direktur Digital Bisnis BRI Agro Bhimo Wikan Hantoro mengatakan, pihaknya bersinergi dengan TaniFund sebagai salah satu upaya memperluas akses permodalan terhadap produksi dan menyelesaikan masalah supply chain di berbagai sektor bisnis. TaniFund, kata Wikan, merupakan mitra yang sangat tepat karena memiliki inovasi dan pengalaman sebagai pionir agritech di Indonesia sejak 2016 melalui TaniHub Group.
“Akses permodalan dan ekosistem yang kami bangun bersama TaniFund akan membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan jaminan pasar dan akses pembiayaan,” kata Bhimo.
Produk pendanaan usaha mikro yang diluncurkan TaniFund khusus ditujukan untuk pengusaha makanan dan minuman karena merupakan salah satu stakeholder utama sektor pertanian Indonesia. Pengusaha mikro dapat mengajukan pendanaan melalui smartphone dan website TaniFund, sehingga tidak perlu melalui proses yang panjang dan berbelit-belit.
TaniFund menyediakan plafon pendanaan usaha mikro mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, dengan cicilan tenor 1 bulan hingga 6 bulan.
TaniFund akan melakukan penilaian kelayakan kredit dengan didukung oleh berbagai agen credit scoring. Saat pengembalian pinjaman, para peminjam (borrower) diberikan berbagai opsi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan mereka. Tidak hanya itu, TaniFund menjamin keamanan informasi peminjam melalui SSL encrypted technology.
Tidak hanya memberikan akses pendanaan, TaniFund juga memberikan bimbingan menyeluruh kepada mitra usaha mikro mengenai literasi keuangan dan literasi digital. Bimbingan tersebut bertujuan agar para mitra dapat mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan, sehingga mereka dapat menjadi lebih sejahtera ke depannya.
Pada tahun pertama, TaniFund menargetkan menjangkau 300.000 pengusaha mikro di Indonesia. Dalam tiga tahun ke depan, TaniFund meyakini dapat menyalurkan pendanaan minimal sebesar Rp300 miliar untuk pengusaha mikro Indonesia di sektor makanan dan minuman.
Baca juga: Kabupaten Bogor tutup pendaftaran BPUM tahap II
Baca juga: Presiden serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro
Baca juga: Kabupaten Bogor tutup pendaftaran BPUM tahap II
Baca juga: Presiden serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro