Kuningan (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Jawa Barat Ukas Suharfaputra mengatakan sekitar 20-30 persen petani di daerahnya belum mendapatkan kartu tani, dikarenakan faktor administrasi sehingga membuat mereka kesulitan mendapatkan haknya.
"Petani kita 70-80 persen sudah memiliki kartu tani dan sisanya belum mendapatkan karena proses administrasi yang cukup lama," kata Ukas di Kuningan, Jumat.
Ukas mengatakan pencetakan kartu tani ini tidak dilakukan oleh Dinas Pertanian, namun melalui salah satu bank milik pemerintah, sehingga pihaknya tidak bisa mengintervensi agar dapat segera selesai.
Selain itu pelayanan untuk penggantian kartu tani yang rusak maupun hilang juga membutuhkan waktu tidak sebentar, apalagi prosesnya harus melalui tingkat kabupaten.
"Kalau pelayanan kartu rusak tidak cepat, membutuhkan waktu yang cukup lama," tuturnya.
Menurutnya dari 112 ribu petani yang terdaftar, baru 70-80 persen saja telah memiliki kartu tani, padahal di lapangan pemilik kios yang menyediakan pupuk subsidi banyak menolak petani tidak memiliki kartu.
Untuk itu lanjut Ukas, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada para pedagang, agar bisa melayani petani yang belum memiliki kartu tani.
"Selama kartu tani belum maksimal, maka pelayanan bisa menggunakan kartu maupun tidak, asalkan itu petani," katanya.
Baca juga: Pupuk subsidi diperkirakan tak mencukupi kebutuhan petani Kuningan
Baca juga: Dinas Pertanian Kuningan latih petani gunakan pupuk organik
Baca juga: Harga kedelai naik, petani Kuningan raup keuntungan