Praja dan sivitas akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mendapatkan penyuntikan vaksin COVID-19 pada program vaksinasi yang digelar 7-9 April 2021.
Rektor IPDN Dr Hadi Prabowo dalam keterangan pers diterima, di Jakarta, Rabu, mengatakan proses vaksinasi ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah dalam membantu mengurangi penyebaran dan penularan COVID-19 di Indonesia.
"IPDN konsisten mendukung pemerintah dalam mengurangi penularan COVID-19, salah satunya dengan melakukan vaksinasi ini. Semoga setelah melaksanakan vaksinasi, IPDN turut serta dalam membangun kekebalan kelompok atau herd immunity yang pada akhirnya akan dapat membantu dalam memutus rantai penyebaran atau penularan COVID-19," katanya.
Rektor IPDN Hadi Prabowo beserta praja dan seluruh sivitas akademika IPDN melaksanakan proses vaksinasi COVID-19, di Gedung Balairung Rudini IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Sejumlah 6.500 dosis Vaksin Sinovac disiapkan untuk praja dan sivitas akademika IPDN oleh Kementerian Kesehatan RI.
Tak hanya IPDN, aparatur sipil negara dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri Regional Bandung dan Puslatbang PKASN LAN RI juga turut serta melakukan proses vaksinasi yang bertempat di Kampus IPDN.
Total peserta pelaksanaan vaksin 7-9 April 2021 yakni sejumlah 5.658 orang, terdiri dari 3.960 orang praja, 1.273 orang pegawai IPDN yang terdiri PNS sebanyak 792 orang dan tenaga harian lepas (THL) 481 orang.
Kemudian, 300 orang pegawai LAN Puslatbang PKASN dan 125 orang pegawai PPSDM Kemendagri Regional Bandung.
Proses vaksinasi hari pertama dilakukan terhadap 1.882 orang, disusul hari kedua sebanyak 1.882 orang, dan hari terakhir sejumlah 1.894 orang.
Proses vaksinasi hari pertama dilakukan terhadap 1.882 orang, disusul hari kedua sebanyak 1.882 orang, dan hari terakhir sejumlah 1.894 orang.
Vaksinator berasal dari tenaga kesehatan gabungan, yang berasal dari Kemenkes, Kemendagri, Dinas Kesehatan provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Poliklinik IPDN, Poliklinik LAN, Poliklinik PPSDM, dan Ikatan Apoteker Indonesia.
"Pada hari pertama, penerima vaksin yakni muda praja dan sebagian ASN IPDN," kata dia lagi.
Berikutnya, madya praja dan ASN IPDN pada hari kedua. Satuan praja utama, ASN di PPSDM, Puslatbang dan ASN IPDN yang tidak sempat hadir pada hari pertama maupun kedua bisa ikut vaksinasi di hari terakhir.
"IPDN secara bertahap akan melakukan proses vaksinasi tidak hanya di IPDN kampus pusat, tapi juga di IPDN kampus daerah," ujarnya.
Meskipun telah mendapatkan vaksin, Rektor IPDN mengimbau agar seluruh penerima vaksin dapat tetap bertanggung jawab dalam menjaga protokol kesehatan.