Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo memberikan bantuan bagi korban yang terdampak bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Hadi Prabowo dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, bersama jajarannya terjun langsung menemui korban ke lokasi bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Bantuan yang diberikan berupa sembako seperti beras, mi instan, susu, air mineral, makanan ringan, obat-obatan, vitamin, APD, "hand sanitizer", masker, sarung tangan, handuk, selimut, pakaian anak, dan perlengkapan mandi. Total bantuan yang diberikan senilai Rp290 juta.
"Kami turut berduka atas musibah longsor yang menimpa warga di Kecamatan Cimanggung ini, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan," kata Hadi.
Bantuan yang diberikan kepada korban bencana longsor ini diserahkan di Posko Penanggulangan Bencana Alam Cimanggung yang berlokasi di SMAN 1 Cimanggung dan diterima oleh Asisten Administrasi Umum dan Kepala Bappeda Kabupaten Sumedang beserta unsur Forkopimda.
Hadi berharap bantuan tersebut dapat meringankan warga yang terkena musibah serta berharap musibah itu dapat cepat berakhir dan teratasi.
"Wilayah yang terkena longsor semoga segera dapat ditata kembali, baik oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang beserta jajaran terkait maupun pemerintah pusat. Hal ini agar penduduk yang ada di sini dapat hidup lebih nyaman, bentuknya bisa berupa relokasi atau pembangunan," ucapnya.
Hadi beserta jajaran juga mengunjungi puskesmas setempat untuk menanyakan kelengkapan fasilitas dan apa saja yang masih diperlukan oleh puskesmas.
"Kami juga akan meminjamkan 2 unit mobil ambulans yang ada di IPDN untuk membantu mobilitas tim kesehatan di Puskesmas Sawah Dadap Cimanggung dalam menangani korban bencana ini," kata dia.
Selain puskesmas, rombongan IPDN juga melihat secara langsung kondisi dan situasi terkini di tempat kejadian bencana longsor serta kelayakan dapur umum yang ada di lokasi bencana.
Hingga hari ini, jumlah korban bencana longsor yang meninggal dunia didata sebanyak 24 orang dan masih ada 16 orang yang belum ditemukan karena tertimbun tanah longsor sedangkan korban yang mengalami luka-luka sebanyak 36 orang.