Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Bekasi Agus Nur Hermawan mengklaim dirinya ditunjuk sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pernyataan tersebut menanggapi kabar burung yang beredar di Kabupaten Bekasi dan sempat mengejutkan sejumlah pihak sebab hingga saat ini yang bersangkutan secara sah masih menjabat Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Bekasi.
"Iya, ini saya diperintahkan untuk ke Jakarta karena saya ditunjuk sebagai Ketua DPC Demokrat (versi KLB)," kata Agus di Cikarang, Senin.
Agus mengatakan saat ini dirinya sedang dalam perjalanan menuju Jakarta untuk menerima mandat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko.
"Untuk struktur kepengurusan baru saya belum tahu. Saya baru ditunjuk Jakarta, ini saya sedang dalam perjalanan," ucapnya.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi Romli HM mengaku enggan berkomentar banyak. Menurut dia KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara hingga kini belum diakui pemerintah.
"Itu mah silakan saja, cuma yang jadi pertanyaan kita apakah Demokrat versi Moeldoko sudah disahkan Kemenkumham atau belum, kalau kita nunggu saja siapa yang diakui pemerintah dan negara karena semua ada aturannya," kata Romli.
Dia mengatakan untuk dapat menduduki jabatan pimpinan partai politik di daerah tidak bisa sembarangan sebab ada mekanisme yang harus ditempuh. Apalagi, yang bersangkutan bukanlah kader dari Partai Demokrat.
"Memang bisa sembarangan jadi Ketua DPC, ambil dari mana saja. Apalagi dia masih berpakaian partai lain, dia khan Hanura. Tapi terlepas dari itu bagi saya umur saja ada batasannya, apalagi jabatan. Jadi saya menganggapnya biasa-biasa saja, santai saja, semua ada prosesnya," katanya.
Sementara Pelaksana tugas Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bekasi Firman Andriyana Sujud mengaku menyayangkan jika isu tersebut benar adanya namun dia juga tidak bisa memaksakan keinginan Agus Nur Hermawan jika ingin memimpin Partai Demokrat versi KLB.
"Itu haknya saudara Agus, saya juga belum konfirmasi hal itu ke yang bersangkutan, tapi saya sangat menyayangkan karena saya dengan Haji Romli sahabat baik, karena politik ini khan cuma beda baju saja. Tidak mungkin saya mendukung," ungkapnya.
"Kita tidak tahu benar atau tidaknya dia ketua versi KLB, tapi saya sangat menyayangkan kalau ini karena ulahnya Agus ya. Karena ini mencederai politik yang semestinya tidak ada KLB. Sayang saja, karena saya dengan semua ketua partai itu seperti sahabat, seperti teman, kalau dibeginikan malu saya," imbuh Firman.
Baca juga: Pengurus Demokrat versi KLB jumpa pers di kediaman Moeldoko
Baca juga: Demokrat KLB pastikan belum daftarkan hasil ke Kemkumham
Baca juga: Partai Demokrat AHY memecat lagi, kali ini 2 ketua DPC