Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan pihaknya terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji meskipun kepastian keberangkatan menunggu informasi resmi dari pemerintahan Arab Saudi.
“Penyiapan dokumen jamaah tetap dilakukan bertahap, pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) juga mulai dilakukan dengan Komisi VIII DPR,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Tim manajemen krisis yang dibentuk Menag pada akhir Desember 2020 juga terus bekerja mempersiapkan beragam skenario. Demikian juga koordinasi dengan pihak Saudi, terus dilakukan melalui Konsul Haji KJRI Jeddah.
“Kepastian tunggu info resmi dari Saudi. Sampai hari ini, belum ada info resmi dari Saudi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M,” kata dia.
Disinggung tentang kabar bahwa Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mensyaratkan vaksin bagi jamaah haji, ia mengaku, mendengar berita tersebut.
Namun, Gus Menteri itu, belum tahu apakah info tersebut bersifat internal Saudi atau juga untuk negara lain. Berita yang beredar itu juga tidak bisa dijadikan dasar karena belum ada surat atau pemberitahuan resmi dari Saudi.
"Dalam berita, kan, tidak ada penegasan syarat vaksin itu apakah untuk persiapan internal Saudi, ataukah juga merupakan pesan buat negara pengirim jamaah lainnya. Tidak ada keterangan tentang itu," kata dia.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan pernyataan Menteri Kesehatan Saudi bukan kepada jamaah haji tetapi terkait dengan petugas medis internal Kemenkes Saudi yang akan berpartisipasi pada musim haji Tahun 2021.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak Kemenkes Saudi dan Jubir Kemenhaj bahwa untuk petugas haji dari luar Arab Saudi dan jamaah haji luar Arab Saudi belum ada pernyataan terkait vaksin ataupun yang lainnya,” kata dia.
Baca juga: Haji 2021 masih tunggu keputusan Arab Saudi
Baca juga: Kemenag usulkan prioritas vaksin COVID-19 bagi jamaah calon haji
Baca juga: Kemenag sebut Saudi tolak jamaah Indonesia bukan karena biaya akomodasi