Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menerima 15 ribu dosis vaksin COVID-19 tahap II yang akan digunakan untuk pegawai publik seperti TNI/Polri, ASN, ulama dan pedagang di sejumlah pasar tradisional yang sudah terdata di Dinas Kesehatan Cianjur.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Irvan Nur Fauzi di Cianjur Selasa, mengatakan pihaknya sebenarnya menargetkan 17 ribu orang pegawai publik akan mendapatkan vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan virus berbahaya, namun untuk tahap awal kemungkinan hanya terpenuhi sesuai dengan jumlah dosis yang diterima.
"Kemungkinan dari 15 ribu orang yang ditargetkan akan menyusut hingga 15 persen karena berbagai kendala seperti badan tidak fit atau menderita penyakit, sehingga tidak dapat divaksin. Sedangkan sisanya, menunggu pendistribusian vaksinasi selanjutnya," kata Irvan.
Pihaknya menjadwalkan hingga dua pekan ke depan, seluruh pegawai yang masuk dalam daftar penerima vaksinasi akan tuntas seluruhnya, sehingga pelaksanaan vaksinasi tahap III atau untuk masyarakat umum dapat dilakukan, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya COVID-19.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi untuk pegawai publik tersebut, ungkap dia, akan dilakukan secara kombinasi di tempat, mobile dan jemput bola dengan melibatkan tenaga kesehatan di masing-masing wilayah agar target waktu dalam dua pekan tuntas dilakukan.
"Kita akan jemput bola, pemberian vaksinasi dapat dilakukan di tempat atau jemput bola di masing-masing kantor pegawai publik. Tenaga kesehatan di puskesmas akan dilibatkan sebagai pelaksana pemberian vaksin, sehingga target dua minggu dapat tuntas," katanya.
Namun pihaknya tetap mengimbau mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi, tetap menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) terutama saat beraktifitas di luar rumah harus menggunakan masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak agar terhindar dari virus berbahaya.
"Tetap harus menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi dan lebih meningkatkan pola hidup sehat sebagai upaya menghindari diri, keluarga dan lingkungan sekitar dari virus berbahaya," katanya.
Baca juga: Polisi limpahkan kasus investasi bodong ke Kejaksaan Cianjur
Baca juga: Ibu rumah tangga pengedar sabu di Cianjur ditangkap polisi