Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Dr. Ir. Dewi Sartika mengatakan program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) yang diupayakan provinsi tersebut merupakan langkah inovatif yang ditujukan untuk mengatasi COVID-19 melalui penguatan peran Puskesmas dalam penanganan wabah.
"Melalui program ini, Pak Gubernur ingin Puskesmas kita bisa betul-betul menjadi institusi terdepan untuk menyelesaikan permasalahan (penanganan COVID-19) di Jabar," kata Dewi dalam Diskusi Publik Kolaborasi Lintas Sektor dan Tata Kelola Publik dalam Penanganan Pandemi yang diselenggarakan Badan Strategi CISDI, Jakarta, Kamis.
Bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan yang ada, termasuk dengan organisasi masyarakat, program PUSPA diupayakan oleh Pemprov Jabar untuk menguatkan peran Puskesmas dalam penanganan COVID-19 melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang saat ini jumlahnya terbatas.
"Jika dibanding dengan penduduk Jabar yang 50 juta (jiwa), jumlah Puskesmas di Jabar itu hanya sekitar 1.080 atau 1.090. Jadi memang jumlahnya tidak terlalu banyak," kata Dewi.
Di tengah keterbatasan itulah, Pemda setempat mencoba sedikit menambah SDM yang ada di 100 Puskesmas Jabar sekaligus meningkatkan mutu layanannya melalui berbagai pelatihan.
"Jadi dari sinilah memang Puskesmas kita ini akan diupgrade dengan penguatan sumber daya manusia," katanya.
Dalam pelatihan tersebut, SDM yang akan dilatih adalah masing-masing dua tenaga kesehatan (nakes) dari 100 Puskesmas di Jabar dan tiga orang lainnya yang akan direkrut dari luar Puskesmas.
Untuk mempercepat penanganan COVID-19 di daerah tersebut, para nakes yang telah terlatih itu akan diperbantukan dalam upaya 3T, yaitu pemeriksaan, penelusuran kontak dan penanganan kasus COVID-19 di sekitar Puskesmas.
Selain itu, mereka juga akan membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penerapan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kemudian juga membantu vaksinasi, dan juga membantu meningkatkan pelayanan dalam rangka promotif dan preventif," demikian kata Dewi.
Baca juga: "Puspa" upaya Jawa Barat lawan COVID-19 melalui optimalisasi puskesmas
Baca juga: Gubernur Jabar resmikan program "Puspa", Puskesmas Terpadu dan Juara
Baca juga: Gubernur: Jawa Barat harus punya 7.000-an puskesmas