Bandung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada setiap kepala daerah agar memastikan proses penyimpanan vaksin COVID-19 berjalan dengan baik tanpa adanya kegagalan.
"Saya memohon dengan hormat kepada pimpinan daerah karena ini vaksinnya harus 2-8 derajat celsius jangan sampai ada kegagalan di penyimpanan," kata Erick di Gudang Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Karena menurutnya apabila tempat penyimpanan vaksin tidak sesuai dengan ketentuan, maka kualitas vaksin tentunya tidak akan sesuai dengan standar.
Dia pun memastikan PT Bio Farma melakukan proses pengiriman vaksin dengan ketat. Baik dari aspek kualitas, maupun dari sisi keamanan dan pengawasan.
"Di kotak besar pendingin ada barcodenya, kita juga bisa melihat tadi contoh ada mobil yang perjalanan pulang kita bisa lihat nomor berapa kecepatan berapa dan kira-kira sampai di sini jam berapa," kata dia.
Selain itu, ia menyebut proses vaksinasi bakal dimulai setelah ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Sejak awal saya kemukakan vaksin-vaksin yang dilakukan oleh pemerintahan adalah vaksin yang sudah ada di list WHO dan sudah melalui uji klinis," katanya.
Proses pengiriman vaksin dari PT Bio Farma itu pun kini menggunakan teknologi Track and Trace yang memungkinkan petugas dari Bio Farma untuk mengetahui pergerakan pengiriman paket vaksin ke setiap daerah.
Baca juga: Menteri BUMN pastikan Bio Farma dapat izin produksi 100 juta vaksin COVID-19
Baca juga: Menteri Erick tegaskan vaksin yang didatangkan pemerintah terdaftar di WHO
Baca juga: Erick sebut BPOM telah sertifikasi produksi 100 juta vaksin Covid Bio Farma
Erick Thohir minta kepala daerah pastikan penyimpanan vaksin tidak gagal
Kamis, 7 Januari 2021 20:01 WIB