Bandung,1/2 (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menurunkan tim tanggap darurat untuk memantau retakan bukit di kampung Cimindi desa Bangbayang kecamatan Lemah Sugih kabupaten Majalengka yang mengancam ratusan jiwa.
"Tim sudah berangkat untuk meneliti retakan di bukit itu, mahkota longsorannya sudah terbentuk, masyarakat di bawah bukit itu sudah diminta dievakuasi ke tempat aman," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Surono di Bandung, Senin.
Menurut Surono, retakan bukit memanjang di atas pemukiman tepatnya dibukit di sekitar perkampungan. Kawasan itu termasuk salah satu kawasan gerakan tanah menengah dan tinggi.
Bukit di kampung Cimindi itu cukup mengancam warga, namun rekomendasi tim tanggap darurat belum diterima PVMBG.
"Kawasan itu sangat rentan longsoran bila hujan deras di kawasan itu, sebagian retakan direkomendasikan ditutup dengan tanah. Langkah itu dilakukan di daerah yang masih aman dari longsoran," kata Surono.
Sementara untuk rekomendasi gerakan tanah di Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut bagian Selatan, PVMBG merekomendasikan untuk merelokasi warga yang berada di kawasan rawan longsor dan banjir bandang di sana.
"PVMBG sudah merekomendasikan ke Pemkab Garut untuk merelokasi penduduk di kawasan rawan longsor. Pakenjeng merupakan kawasan rawan bencana gerakan tanah level tinggi," kata Surono.
Bencana gerakan tanah di kawasan itu meningkat signifikan sejak 2004 lalu. Tercatat sebanyak empat kejadian longsor besar di kawasan itu dengan korban jiwa.
Tahun 2004 longsoran di Citegal Pakenjeng mengakibarkan 49 rumah hancur ratusan rusak berat dan ringan. Longsor di Desa Pasirlawu Pakenjeng mengakibatkan 28 rumah hancur dan 129 lainnya rusak berat dan ringan.
Terakhir di Januari 2010, di Desa Jatiwangi Kecamatan Pakenjeng mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan memakan korban jiwa dua orang meninggal dunia.
"Warga yang tinggal di sekitar longsor harus direlokasi, bila dibiarkan sangat rentan. Kawasan Pakenjeng berbukit-bukit dan beralur sungai. Lapisan tanahnya sangat labil terutama di musim penghujan," kata Surono.
Sementara itu PVMBG sendiri telah mengeluarkan peta rawan bencana gerakan tanah yang ditembuskan ke Pemerintah Kabupaten/ Kota di daerah rawan bencana di Indonesia.
"Rata-rata mengalami peningkatan status kerawanan dari menengah ke menengah - tinggi. Beberapa daerah juga potensial rawan longsor, Pemerintah kabupaten/ kota diharap antisipasi, salah satunya mengungsikan penduduk atau menempatkan alat berat di beberapa jalur rawan longsor," kata Surono menambahkan.
(T.S033/B/Y003/B/Y003) 01-02-2010 18:10:20
PVMBG PANTAU RETAKAN BUKIT DI MAJALENGKA
Selasa, 2 Februari 2010 7:16 WIB