Cianjur, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru kepada puluhan pelajar di SMPN 1 Sukaluyu dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Sosialisasi ini penting dilaksanakan kepada pelajar, untuk meningkatkan kesadaran mereka dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya di masa adaptasi normal baru ini," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Cianjur Hery Hidayat di Cianjur, Selasa.
Dia menjelaskan pelajar salah satu kelompok masyarakat yang rawan terinfeksi COVID-19, meskipun kegiatan belajar mengajar tatap muka belum dilaksanakan di sekolah, beberapa sekolah sudah ada aktivitas meskipun belum normal.
Maka dari itu, PMI langsung turun ke beberapa sekolah untuk memberikan edukasi terkait dengan bahaya COVID-19, sehingga para pelajar bisa mengetahui bagaimana cara pencegahannya.
Selain itu, katanya, mereka diharapkan bisa ikut menyosialisasikan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi kepada rekan lainnya maupun keluarganya.
Ia menyebut sosialisasi itu sebagai penting, karena harus diakui bahwa pada adaptasi kebiasaan baru, kesadaran masyarakat, termasuk kalangan pelajar, melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari mulai menurun.
Untuk itu, pihaknya ikut bertanggung jawab mengingatkan pelajar agar terbiasa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun baik sebelum maupun sesudah beraktivitas, dan selalu menjaga jarak.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan simulasi cara cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Upaya yang dilakukan pihaknya itu, mendapatkan respons yang positif dari pelajar.
"Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan COVID-19 yakni dengan rutin membersihkan tangan baik dengan 'hand sanitizer' (cairan pembersih tangan) dan alangkah baiknya mencuci tangan dengan sabun," katanya.
Pihaknya juga menyerahkan 200 paket perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang isinya berupa sabun, masker dan lainnya kepada pelajar. Bantuan itu merupakan dukungan dari PMI Pusat dalam upaya pencegahan COVID-19.
Ia berpesan kepada para pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut ketika pulang ke rumah dapat menyosialisasikan tentang cara aman beraktivitas pada adaptasi kebiasaan baru itu kepada anggota keluarga dan lingkungannya serta memberi contoh penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta pemuka lintas agama dukung adaptasi kebiasaan baru
Baca juga: Pemkab Garut benahi sekolah agar berstandar AKB, cegah COVID-19
Baca juga: Kabupaten Bandung kembali masuk zona kuning usai fase AKB