Bandung (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan COVID-19 di Gedung Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Jalan Raya Cijerah, Kota Bandung, Kamis.
"Sampai saat ini, dari 92 orang (yang diperiksa) ada satu orang yang reaktif, dari yang reaktif itu kita akan lakukan swab test (pemeriksaan spesimen usap hidung dan tenggorokan)," kata Staf Khusus BIN Mayjen TNI Suyanto.
Apabila selama pemeriksaan ada warga yang terindikasi tertular virus corona penyebab COVID-19, ia mengatakan, Dinas Kesehatan akan menindaklanjuti dengan menerapkan prosedur karantina dan pemeriksaan lanjutan pada warga yang bersangkutan.
Ia menyampaikan, sasaran pemeriksaan COVID-19 menggunakan alat tes diagnostik cepat sekitar 1.000 orang per hari. Guna mendukung kegiatan pemeriksaan, dua mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL2) dikerahkan.
Pemeriksaan COVID-19 di Gedung Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung diikuti oleh warga umum. Kegiatan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
BIN menggelar kegiatan pemeriksaan COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia. Di Kota bandung, kegiatan pemeriksaan bakal dilakukan selama tiga hari hingga 27 Juni 2020.
Baca juga: BIN temukan 16 orang reaktif saat tes cepat di Bandung
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan bahwa grafik penularan COVID-19 sudah melandai di Kota Bandung.
"Sekarang (pasien di) tempat-tempat isolasi sudah mulai pada pulang, sudah sehat Alhamdulillah," kata Oded.
Ia berharap kasus COVID-19 di Kota Bandung terus menurun. "Walaupun di satu sisi kita punya kewajiban rapid test masif, swab test masif, tapi di sisi lain kita harapkan hasil kurvanya tidak melonjak," kata dia.
Baca juga: 15 ribu warga Kota Bandung jalani tes COVID-19 selama PSBB
Baca juga: Satpol PP segel tempat spa di Kota Bandung yang beroperasi saat PSBB
Baca juga: Pemkot Bandung temukan pelanggaran aturan PSBB di mal