Jakarta (ANTARA) - Petugas medis Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan sebanyak 16 orang berstatus reaktif saat menggelar rangkaian tes cepat guna memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19 di Bandung, Jawa Barat.
Head of Medical Intelligence yang menangani tes cepat BIN dr Sri Wulandari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengungkapkan BIN melaksanakan tes cepat terhadap 457 warga Bandung.
"Mulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB tadi ada 457 orang yang ikut tes cepat. Sebanyak 16 orang hasilnya reaktif. Mereka langsung ikut tes usap," kata dokter yang biasa disapa Wulan itu.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menginstruksikan jajarannya melakukan tes cepat guna mendukung langkah pemerintah memutus mata rantai COVID-19 di zona merah.
Baca juga: Hasil tes cepat pegawai hotel di Kawasan Puncak Bogor nihil reaktif
Wulan mengungkapkan warga Bandung yang mengikuti tes cepat terdiri dari petugas kebersihan Pemerintah Kota Bandung hingga warga biasa.
BIN menggelar tes cepat dan tes usap selama tiga hari pada 25-27 Juni 2020 di tiga lokasi di wilayah Bandung.
Petugas medis BIN menyiapkan 1.000 kit alat tes cepat per hari pada satu lokasi, dua mobil laboratorium untuk tes usap (Policymer chain reaction/PCR).
BIN juga mengerahkan 40 tenaga medis guna mendukung pelaksanaan tes cepat dan tes usap COVID-19 di Bandung, Jawa Barat.
Usai menjalani tes cepat di Dinas Promosi Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, BIN akan melanjutkan pemeriksaan tes cepat di Gedung Sate, Bandung.
Sekretaris Utama BIN Komjen Polisi Bambang Sunarwibowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil direncanakan meninjau pelaksanaan tes cepat dan tes usap massal COVID-19 tersebut.
Baca juga: Polres Cianjur gelar tes cepat massal terhadap 2.000 orang
BIN temukan 16 orang reaktif saat tes cepat di Bandung
Kamis, 25 Juni 2020 21:36 WIB