Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menggelar operasi pasar murah untuk gula pasir di tiga pasar tradisional wilayah Garut bagian selatan, utara dan kota untuk mengendalikan kenaikan harga gula pasir di pasaran yang selama ini dikeluhkan masyarakat Garut.
"Sekarang sudah mulai uji coba menggelar pasar gula yang disiapkan sebanyak 50 ton gula," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, Nia Gania di Garut, Senin.
Ia menuturkan, gula pasir yang disiapkan sebanyak 50 ton itu dijual murah dengan harga Rp12.500 per kilogram atau jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang sempat mencapai Rp18 ribu per kg.
Gula pasir yang disediakan, kata dia, merupakan gula dalam negeri dengan kualitas bagus yang dipastikan akan mampu mengendalikan harga gula pasir di pasaran.
"Kemarin sempat berkurang gula itu, sekaramg dilaksanakan operasi pasar dan diutamakan gula dalam negeri dengan harga Rp12.500," katanya.
Baca juga: Pasokan barang pokok untuk pasar tradisional di Garut normal
Ia menyebutkan, tiga pasar yang akan dilaksanakan operasi pasar gula yakni di Pasar Limbangan yang melingkupi wilayah utara Garut, lalu Pasar Bayongbong wilayah kota dan Pasar Pameungpeuk wilayah selatan Garut.
Terkait pasar murah untuk barang pokok lainnya seperti beras dan telur, kata dia, tidak dilaksanakan karena dianggap harganya sudah stabil bahkan terbantu dengan adanya pasokan dari Bulog.
"Sebetulnya untuk beras dan telur itu normal pasokannya, jadi masalah ketersediaan bahan pokok di Garut ini aman," katanya.
Baca juga: Petugas laksanakan tes usap pedagang dan pengunjung pasar tradisional di Garut
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di Pasar Lembang