Garut (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut menyampaikan, pasokan berbagai jenis barang di pasar tradisional di Garut, Jawa Barat, berjalan normal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah penyebaran wabah COVID-19.
"Pasokan bahan tidak ada gangguan dari mulai awal kejadian COVID-19 sampai sekarang tidak ada yang kurang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut Nia Gania di Garut, Senin.
Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki 88 pasar terdiri dari 15 pasar rakyat yang pengelolaannya oleh pemerintah daerah dan 73 pasar desa yang saat ini tetap aktif meski di tengah wabah COVID-19.
Sejak ditetapkannya darurat wabah COVID-19 di Garut, kata Gania, pasokan barang, terutama kebutuhan pangan tetap tersedia, meskipun ada beberapa jenis barang seperti gula pasir sempat terjadi kenaikan di pasaran.
"Pasokan untuk gula pun ada, meski sempat kurang, sekarang ada lagi, bahkan sedang operasi pasar murah untuk gula," katanya.
Baca juga: Objek wisata dan sektor penunjangnya di Garut terapkan protokol kesehatan
Ia menyampaikan, aktivitas penjual maupun pembeli di pasar tradisional tetap berjalan normal dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.
Meski di lapangan, kata dia, masih menghadapi kendala seperti sulitnya menghindari kerumunan orang, dan menjaga jarak, sedangkan penggunaan masker terpantau mematuhinya.
"Kalau protokol kesehatan kita terus tingkatkan, apalagi sekarang ada bantuan TNI dan Polri untuk memantau, tapi yang sulit itu menghindari jarak dan kerumunan," katanya.
Ia berharap, sulitnya memberlakukan aturan menjaga jarak dan kerumunan orang tidak menjadikan ancaman penyebaran wabah COVID-19 di pasar dengan tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan.
"Mudah-mudahan ini (sulitnya menjaga jarak) tidak menjadi ancaman," kata Gania.
Baca juga: Dishub Garut perketat aturan normal baru di terminal bus
Baca juga: 500 paket pangan dari Pertamina siap dibagikan di selatan Garut