Cianjur (ANTARA) - Harga cabai tanjung dan TW di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H mulai merangkak naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram karena berbagai faktor diantaranya jasa transportasi yang sulit didapat akibat penyekatan selama pemberlakukan PSBB Jawa Barat.
"Kenaikan harga cabai tanjung sudah terjadi sejak empat hari yang lalu kalau cabai TW sudah naik sejak satu pekan yang lalu. Kenaikan harga karena permintaan pembeli perorangan mulai meningkat. Diperkirakan harga akan kembali meningkat dua hari mendekati Lebaran," kata Ikbal Arozi pedagang cabai di Pasar Muka-Ramayana, Cianjur pada wartawan, Selasa.
Ia menjelaskan, sejak diberlakukannya pembatasan sosial di Jawa Barat, membuat pedagang kesulitan untuk belanja langsung ke distributor atau pasar besar di Caringin-Bandung, sehingga pasokan tersendat karena tidak dapat leluasa mengunakan kendaraan pribadi melintas ke sejumlah wilayah termasuk kabupaten pemasok cabai di Ciwidey atau Lembang, Bandung Barat.
Baca juga: Harga semua jenis cabai di Pasar Induk Garut turun karena minim pembeli
Memasuki H-4 Lebaran, harga cabai dan bumbu dapur lainnya mulai merangkak naik dan diperkirakan akan terus melonjak hingga H-1 Lebaran, namun pihaknya memperkirakan kenaikan harga cabai tidak akan melambung tinggi karena minimnya pesanan dari hotel dan restoran yang masih tutup selama PSBB parsial.
"Selama hotel dan rumah makan tutup pesanan menjelang lebaran tidak akan terlalu tinggi, namun tertutupi dengan pemakaian warga menjelang lebaran dan selama bulan puasa. Sehingga perkiraan kami kenaikan harga tidak akan sampai melambung tinggi," katanya.
Baca juga: Harga bawang putih dan cabai di pasar Cianjur mulai turun
Hal berbeda terungkap dari petani cabai di wilayah selatan Cianjur yang merupakan binaan Kementrian Pertanian, sejak satu bulan terakhir mereka lebih memilih tidak memanen cabai yang sudah siap jual karena harga murah dari pedagang. Bahkan sejak satu pekan terakhir petani membagikan cabai diladang untuk warga sekitar.
"Kalau memang benar harga di pasaran tinggi, kami tunggu pedagang datang ke ladang dengan harga yang bisa menutupi kerugian kami. Buktinya sampai sore ini, harga dari pedagang hanya Rp7000 per kilogram. Stok di petani banjir, tapi di pasaran tinggi," kata Elsa petani cabai di Kecamatan Naringgul, Cianjur.
Baca juga: Bawang putih dan cabai mahal, Kementan segera operasi pasar di wilayah ini