Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur meningkatkan pengawasan dan pemantauan wilayah rawan bencana di wilayah utara hingga selatan yang masuk dalam zona merah bencana di Jawa Barat.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sofyan pada wartawan di Cianjur, Sabtu mengatakan pihaknya mengimbau pengendara yang melintas di jalur utara dan selatan untuk lebih waspada dan ekstra hati-hati.
"Pasalnya sampai akhir Maret, intensitas hujan yang turun cukup tinggi dan ekstrem di sejumlah wilayah di Cianjur. Bahkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi di akhir bulan," katanya.
Tingginya curah hujan dengan intensitas lama, kata dia, akan berdampak terhadap wilayah rawan bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir yang tersebar di sebagian besar wilayah di Cianjur, baik utara maupun selatan.
"Terutama jalan utama yang di kiri-kanannya terdapat tebing yang setiap saat bisa saja longsor, seperti yang terjadi di Jalan Raya Cibeber-Cianjur selatan, selama satu pekan tiga kali longsor terjadi," katanya.
Saat ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas PUPR propinsi dan pusat terkait kerawanan bencana di sejumlah jalur utama penghubung antarkecamatan dan kabupaten/kota, termasuk di kawasan Puncak Pass yang sempat terjadi pergerakan tanah.
Kordinasi tersebut, ungkap dia, sebagai upaya antisipasi dan cepat tanggap penanganan ketika terjadi bencana yang setiap saat dapat terjadi, terutama ketika hujan turun deras dengan intensitas lama.
"Kami juga menyiagakan relawan tanggung bencana di seluruh wilayah Cianjur untuk waspada dan siaga bencana. Segera melakukan evakuasi ketika melihat tanda-tanda alam guna mencegah jatuhnya korban jiwa saat bencana melanda," katanya.
Baca juga: Polres berkoordinasi dengan Polda atasi kerawanan Pilkada Cianjur 2020
Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Cianjur turun, ini penyebabnya
BPBD tingkatkan pemantauan wilayah rawan bencana di Cianjur
Sabtu, 7 Maret 2020 16:39 WIB