Garut (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menyebutkan bahwa pembangunan reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah mencapai 95 persen dan secepatnya dituntaskan hingga bisa beroperasi pada pertengahan Februari 2020.
"Kalau nanti kami operasikan 100 persen, sekarang belum 100 persen mungkin sekitar 95-an (persen)," kata Vice President Daop 2 PT KAI Fredi Firmansyah usai memberikan bantuan untuk pembangunan Masjid Nurul Huda di Babakan Koropeak, Kelurahan Suci Kaler, Garut, Senin.
Ia menuturkan, PT KAI saat ini masih dalam proses penyelesaian tahapan reaktivasi hingga dipastikan siap beroperasi dilintasi kereta api dari Stasiun Cibatu sampai Stasiun Garut.
Khusus jalur rel, kata dia, sudah selesai dibangun bahkan sudah beberapa kali dilakukan uji coba dengan dilintasi kereta api lokomotif dari Stasiun Cibatu menuju Garut."Secara operasional jalur sudah bisa (dilintasi)," katanya.
Ia menyampaikan, proyek pembangunan reaktivasi itu secepatnya akan diselesaikan agar bisa memberikan pelayanan transportasi massal bagi masyarakat Garut. "Kami uji coba (lagi) semoga dalam waktu cepat," katanya.
Ia mengungkapkan, jalur kereta api Stasiun Garut-Cibatu itu sudah 37 tahun tidak dioperasikan untuk kereta api komersial.
Ia berharap, peresmian jalur kereta api di Garut bisa dihadiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo seperti harapan bersama seluruh pihak maupun masyarakat Garut.
"Kalau saya pribadi ingin begitu (diresmikan presiden) moga-moga bapak presiden bisa ikut berkenan meresmikan," katanya.
Baca juga: PT KAI siapkan tempat penjualan produk unggulan UMKM Garut di stasiun
Baca juga: PT KAI salurkan Rp378 juta untuk pembangunan masjid sekitar reaktivasi rel di Garut
Pembangunan reaktivasi kereta api di Garut sudah 95 persen
Senin, 10 Februari 2020 19:35 WIB