Megamendung, Bogor (ANTARA) - Progres pembangunan Bendungan Ciawi di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) kini mencapai 44,97 persen.
"Kita targetkan Bendungan Ciawi dan Sukamahi selesai akhir tahun ini atau awal tahun 2021, meski kalau mengacu pada kontrak berakhirnya tahun 2021," ujar Kepada Pusat Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih, saat menerima kunjungan Komisi V DPR RI di lokasi Bendung Ciawi, Kamis.
Bendungan yang digagas oleh Joko Widodo atau Jokowi ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini diyakini mampu mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta dari wilayah Bogor.
Pembangunan bendungan yang memiliki luas luas 39,40 hektare ini dimulai pada Desember 2016 dan kontrak pengerjaannya berakhir pada Mei 2021.
Ni Made mengatakan, meski pembangunan bendungan seharga Rp798,7 miliar itu baru 44,97 persen, tapi progresnya mengalami surplus 5,20 persen dari yang ditargetkan 39,77 persen hingga medio Januari 2020.
Proyek bendungan yang dikerjakan PT Brantas Abipraya - Sacna. KSO ini menelan biaya Rp798,7 miliar khusus untuk pengerjaan konstruksinya. Bendungan tersebut nantinya mampu menampung air hingga 6,05 juta meter kubik serta mampu mereduksi banjir 111,75 meter kubik perdetik dari aliran Sungai Ciliwung.
Sementara itu, bendungan di sebelahnya yang bernama Bendungan Sukamahi bentuknya relatif lebih kecil dengan luas 5,23 hektare. Sehingga memiliki daya tampung yang juga lebih kecil, yaitu 1,68 juta meter kubik serta dapat mereduksi banjir 15,47 meter kubik perdetik.
Bendungan yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya - PT Basuki KSO ini memiliki nilai proyek Rp453,66 miliar, dengan target waktu pengerjaan selesai lebih cepat dari Bendungan Ciawi, yakni Februari 2021.
Baca juga: Proyek pembangunan bendungan di ibu kota baru negara capai Rp800 miliar
Baca juga: Ridwan Kamil usul bangun empat bendungan baru di Jabar kepada Presiden
Pembangunan Bendungan Ciawi sudah capai 45 persen
Kamis, 23 Januari 2020 20:20 WIB