Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, akan membangun sembilan palang pintu perlintasan kereta api untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat pengguna kendaraan bermotor saat beroperasinya jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut pada Februari 2020.
"Kita akan bangun palang pintu perlintasan kereta, jumlahnya ada sembilan perlintasan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Suherman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, PT Kereta Api Indonesia sejak 2019 sudah mulai melakukan pembangunan jalur rel kereta api mulai dari Stasiun Cibatu di Kecamatan Cibatu sampai Stasiun Garut di Kecamatan Garut Kota.
Proyek reaktivasi kereta api di Garut itu, kata dia, sudah hampir selesai pembangunan jalur rel maupun stasiunnya yang direncanakan sudah bisa dilintasi kereta api pada Februari 2020. "Rencananya Februari ini sudah bisa," katanya.
Ia menyampaikan, Pemkab Garut sudah melakukan persiapan untuk mendukung reaktivasi kereta api tersebut dengan mempersiapkan rambu-rambu maupun palang pintu di jalur perlintasan kereta api.
"Pemkab Garut sangat mendukung reaktivasi kereta api sehingga kami menyiapkan berbagai fasilitas penunjangnya," kata Suherman.
Sebelumnya, jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut sampai Cikajang sudah tidak aktif melayani transportasi masyarakat sejak 1982.
Selanjutnya, PT KAI bersama pemerintah pusat, Provinsi Jabar dan Pemkab Garut membangun kembali jalur kereta api itu untuk menunjang kebutuhan transportasi massal.
PT KAI mulai membuka jalur rel sepanjang 19km itu pada awal 2019 dengan memasang dan memperbaiki kondisi rel kereta api, termasuk bangunan stasiun dan bangunan penunjang lainnya.
Baca juga: KAI: Jalur rel kereta api sudah tersambung dari Stasiun Cibatu sampai Garut
Baca juga: Warga Garut berharap kereta rute Stasiun Cibatu-Garut segera beroperasi