Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohamad Nasih mengatakan bahwa siswa yang belum mengubah status simpan data registrasi menjadi simpan permanen tidak bisa mendaftar untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020.
Saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, ia mengatakan bahwa setelah mengisi data-data untuk registrasi siswa mesti menyimpan data tersebut secara permanen supaya bisa mendaftar mengikuti SNMPTN. Perubahan status simpan data terakhir bisa dilakukan pada Selasa.
"Untuk itu kami imbau siswa dan sekolah mengubah (status datanya menjadi) status permanen," kata Nasih.
Sekolah, ia melanjutkan, juga harus memastikan data registrasi tersimpan permanen supaya siswa bisa mendaftar mengikuti SNMPTN.
Nasih mengingatkan siswa dan pengelola sekolah yang sudah melakukan registrasi untuk memastikan data yang dimasukkan sudah benar sebelum menyimpan data secara permanen karena data sudah tidak bisa diubah lagi setelah disimpan permanen.
"Sekolah, tidak perlu siswa untuk melakukan verifikasi dan simpan permanen data. Namun siswa dapat memantau apakah siswanya sudah registrasi akun atau belum," katanya.
Setelah selesai registrasi akun di LTMPT, selama rentang waktu 13 Januari sampai 6 Februari sekolah mesti melakukan pengisian data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Pendaftaran SNMPTN dibuka 11-25 Februari. Pengumuman hasilnya akan disampaikan pada 4 April.
Sebagaimana tahun sebelumnya, SNMPTN 2020 mencakup 85 perguruan tinggi negeri.
Baca juga: UT sediakan 100 beasiswa untuk mahasiswa yang lolos lewat SNMPTN
Baca juga: Cara penerimaan mahasiswa baru tahun 2020
Siswa yang belum simpan data permanen tak bisa daftar SNMPTN
Selasa, 7 Januari 2020 14:31 WIB