Garut (ANTARA) - Polisi menyelidiki penyebab kebakaran sejumlah kios di Pasar Induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu dini hari, untuk mengetahui ada unsur kesengajaan, kelalaian atau faktor lain seperti korsleting listrik.
Kepala Polsek Tarogong Kidul, AKP Alit Kadarusman menyatakan, sejumlah anggotanya sudah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa pemilik kios, pedagang dan warga.
"Sudah menurunkan anggota untuk menyelidiki penyebab kebakaran," katanya.
Ia menuturkan, hasil pemeriksaan di lapangan, dugaan awal disebabkan adanya korsleting listrik dari kios penggilingan daging.
"Awalnya diduga dari korsleting listrik di kios penggilingan bakso," katanya.
Ia menyampaikan, peristiwa itu hanya menghanguskan bangunan dan menyebabkan kerugian materi, sedangkan korban jiwa atau luka-luka akibat kebakaran tidak ada.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa kebakaran, untuk kerugiannya diperkirakan lebih dari Rp300 jutaan," katanya.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Satriabudi menambahkan, kebakaran pasar tradisional diperkirakan terjadi tengah malam menjelang Rabu dini hari.
Kobaran api itu, kata dia, telah menghanguskan 13 kios yang biasa digunakan untuk jualan beberapa jenis produk di Blok D Pasar Guntur Garut.
"Kios yang terbakar mulai dari gilingan bakso, anyaman, bumbu, hingga perabotan, karena banyaknya kios yang menjual bahan yang mudah terbakar, kebakaran ini cepat merembet," katanya.
Ia menyampaikan, pihaknya telah menerjunkan enam armada mobil pemadam kebakaran agar proses pemadaman lebih cepat dan tidak meluas ke blok pasar lainnya.
"Api akhirnya berhasil dipadamkan dengan dibantu warga setempat sehingga tidak meluas," katanya.
Baca juga: Kebakaran pasar Guntur Garut sebabkan kerugian ratusan juta rupiah
Baca juga: Polres Garut telusuri kelangkaan bawang putih