Cianjur (ANTARA) - Kopi jenis robusta yang dihasilkan petani di Kampung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, banyak diburu pembeli dari berbagai daerah, sehingga harganya melambung di pasaran.
Kopi jenis robusta yang diberi nama Rosidi dari pabrik pengolahan Negeri Kopi Sarongge itu memiliki kualitas grade lima dengan total defects 87,5 yang ditanam di ketinggian di atas 800 mdpl.
Pemilik pabrik sekaligus brand Negeri Kopi-Sarongge, Tosca Santoso kepada wartawan Senin, mengatakan tingginya minat pasar untuk mendapatkan kopi jenis Robusta tersebut, berdasarkan kualitas penanaman hingga pengolahan yang terjamin.
"Buah yang dihasilkan dari mulai penanaman hingga panen menghasilkan cita rasa kopi robusta yang agak manis dengan kadar asam yang pas. Ini merupakan hasil yang bagus dari pengolahan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, di pasaran harga robusta cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya Rp17.000 per kilogram, meroket menjadi Rp30.000 per kilogram.
Namun hasil panen yang masih minim, membuat petani kewalahan untuk memenuhi pesanan pasar yang cukup tinggi untuk kopi jenis tersebut, meskipun harganya masih terpaut jauh dengan jenis arabica natural.
Tingginya harga jual kopi jenis robusta, ungkap Ee Sulaiman, membuat pihaknya terpaksa jemput bola ke sejumlah petani guna menutupi tingginya angka pemesan.
Bahkan pihaknya selalu memberikan bimbingan ke petani agar dapat menghasilkan kopi berkualitas baik sebelum dipanen, termasuk cara pengolahan yang bagus agar sesuai dengan keinginan pembeli.
"Untuk robusta angka pemesanan cukup tinggi, sehingga saya lebih banyak di luar pabrik untuk mencari kopi yang sesuai dengan pesanan sejak beberapa bulan terakhir," kata pria yang sehari-hari membantu Tosca di pabrik Negeri Kopi-Sarongge.
Baca juga: Pesantren Najahan di Garut kembangkan usaha kopi kemasan
Baca juga: Produsen kopi Jawa Barat siap ekspor kopi senilai satu juta euro ke Slowakia