Indramayu (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat sudah ada lima situs cagar budaya yang hilang statusnya akibat dibongkar sehingga perlu ada upaya perlindungan.
"Ada lima situs yang sudah hilang status cagar budayanya, karena dibongkar dan juga dirombak," kata Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Kabupaten Indramayu Tinus Suprapto di Indramayu, Sabtu.
Baca juga: Kondisi bangunan cagar budaya di Indramayu tak terawat
Tinus mengatakan lima situs yang raib, yaitu Benteng Lindungan yang terletak di Kecamatan Karangsong, di mana situs tersebut dibongkar oleh masyarakat sekitar.
Menurutnya benteng tersebut adalah situs cagar budaya yang unik, karena benteng ini berada di pesisir laut, tidak hanya itu bangunan dari benteng ini pun berbeda dengan benteng-benteng pada umumnya.
Baca juga: Pemkot Bandung: Banyak warga belum paham bangunan cagar budaya
"Benteng berada di pesisir laut, tapi sayang sudah dibongkar, padahal bangunannya kokoh terbuat dari batu bata merah," ujarnya.
Selain itu ada juga Sekolah Rakyat (SR) Indramayu dan bangunan itu dirobohkan, kemudian dibangun menjadi SDN Margadadi 4.
Baca juga: Puluhan cagar budaya di Cianjur segera ditetapkan
Tinus melanjutkan ketiga, yaitu Sekolah Kepandaian Putri (SKP) atau yang umum disebut Sekolah Kartini dan juga Hollandsch Inlandsche School (HIS) Indramayu atau sekolah tingkat SLTA ini juga hilang akibat perombakan total.
Yang juga hilang status cagar budayanya akibat perombakan, yaitu Kawadanan Kandanghaur yang sekarang bernama Kantor Kecamatan Kandanghaur.
"Yang membuat status cagar budayanya hilang adalah karena bangunan itu dirombak secara total," tuturnya.
Untuk itu pihaknya bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu akan terus memantau dan mendata bangunan yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, agar tidak hilang.
Raib, lima situs cagar budaya di Indramayu
Sabtu, 14 September 2019 21:48 WIB