Bandung (ANTARA) - Merk tas lokal Torch dan Rumah Zakat menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk membagikan 1.000 tas bagi para pelajar di seluruh pelosok Indonesia guna memberikan kesempatan memperoleh perlengkapan sekolah yang layak.
Chief Executive Officer (CEO) Torch, Ben Wirawan, mengatakan inisiasi ini karena di berbagai pelosok negeri banyak pelajar yang masih menghadapi kesulitan untuk memperoleh perlengkapan sekolah yang layak, terutama bagi anak yatim dan dhuafa.
"Karenanya kami berkolaborasi dalam kampanye 1.000 tas untuk pelajar di pelosok negeri," kata Ben selepas MoU Torch dan Rumah Zakat di Bandung, Senin.
Siswa-siswi peserta atau penerima manfaat dari program bernama "1.000 Tas untuk Pelajar di Pelosok Neger" Ini, tersebar di 17 Provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, melalui 34 kantor layanan Rumah Zakat di sana yang dinilai membutuhkan untuk dukungan peralatan untuk sekolah.
"Memang Rumah Zakat yang paling mengetahui siapa yang paling membutuhkan sehingga tepat sasaran. Karena sebenarnya ini awalnya dari laporan teman-teman di daerah yang mengatakan bahwa untuk pendidikan salah satu masalahnya adalah memang alat untuk sekolah," ujarnya.
Tas yang akan didistribusikan, lanjut Ben, merupakan ransel sekolah bernama Purana dengan kapasitas 18 liter dengan rancangan simpel dan kuat.
"Sehingga aman dan nyaman ketika membawa berbagai buku juga perlengkapan sekolah lainnya. Dengan demikian siswa-siswi penerima manfaat dapat lebih fokus juga bersemangat dalam menuntut ilmu," kata Ben.
Di lokasi yang sama, Head of Strategic and Global Partnership Rumah Zakat Joko Pamungkas mengatakan dalam program yang merupakan kerja sama tahun kedua mereka bersama Torch, mereka berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin banyak anak atau masyarakat yang terbantu.
"Kita mempunyai lebih dari enam ribu anak asuh. Banyak tas mereka yang sudah tidak layak. Ini jadi trigger kita untuk membantu, sampai adanya program ini. In Syaa Allah ini seribu pertama, next bisa lebih banyak lagi," ujarnya.
Setelah 1.000 tas ini, Ben mengharapkan ada penambahan mulai dari jumlah tasnya dan juga keterlibatan banyak orang di dalamnya.
"Jadi kita harus menarik lebih banyak orang juga untuk terlibat. Karena sebenarnya kami ingin menambah isinya, karena kalau dari laporannya mereka kekurangan alat sekolah bukan cuman tas, sehingga harapannya kita bisa mengajak teman-teman dari industri kreatif seperti sepatu, buku, bahkan mungkin alat makan/makanan nya," tutur Ben menambahkan.
Dia juga mengajak para donatur yang ingin terlibat untuk meringankan beban para pelajar yatim dan dhuafa di seluruh pelosok negeri dalam usaha menggapai masa depan yang cemerlang, dengan berpartisipasi dalam kampanye ini lewat tautan
https://bit.ly/Donasi-1000-Tas-Torch-RumahZakat.