Indramayu (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan pembangunan rumah serta fasilitas di Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rampung pada akhir Januari 2025 untuk merelokasi warga yang terdampak banjir rob.
“Mudah-mudahan Januari selesai. Kami sedang mengupayakan percepatan penyelesaian meskipun terkendala cuaca,” ujar Mensos usai meninjau lokasi pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan, Indramayu, Selasa.
Baca juga: Indramayu percepat penyediaan fasilitas listrik dan air bersih di kampung nelayan
Ia menjelaskan pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat dilakukan di atas lahan seluas 1,6 hektare, terdiri dari 9.900 meter persegi untuk area perumahan dan 6.100 meter persegi untuk fasilitas umum dan ekonomi.
Di dalam area tersebut, kata dia, terdapat 93 rumah tipe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi telah disiapkan, lengkap dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Menurutnya, di kawasan tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang aktivitas warga, seperti taman bagi lansia dan anak-anak, tempat ibadah, Z Corner, serta area pengembangan UMKM.
“Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang produktivitas dan pemberdayaan warga yang direlokasi,” ujar Mensos.
Mensos menyampaikan pembangunan kampung ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Baznas, dan Habitat for Humanity.
Dia menegaskan pendekatan kolaboratif semacam ini bisa menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain untuk menangani masalah pada bidang sosial sekaligus membantu warga.
“Presiden menginginkan kerja bersama antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan lembaga lainnya. Indramayu dipilih karena lahannya sudah siap,” tutur Mensos.
Mensos menuturkan dalam waktu dekat program Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat akan diadopsi di daerah lain, yakni Kabupaten Demak dan Serdang Bedagai.