Sebanyak 2.276 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Cirebon, Jawa Barat, tercatat sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan usaha seperti kemudahan akses bantuan modal usaha dan pemasaran.

"Untuk UMKM di Kota Cirebon yang menjadi binaan kami ada 2.276 usaha, tentunya mereka sudah punya NIB," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Senin.

Ia menuturkan ribuan pelaku UMKM  yang memiliki NIB itu merupakan binaan pemerintah daerah yang tersebar di lima kecamatan dan 22 kelurahan di Kota Cirebon.

Manfaat NIB bagi pelaku UMKM itu, kata dia, dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas produknya, kemudian bisa mengajukan perizinan usaha maupun operasional untuk memudahkan pemasaran barang dan jasa.

Ia menyampaikan sebagian besar produk UMKM di Kota Cirebon yakni bidang kuliner, kerajinan tangan dan fesyen, yang sudah mampu memasok pasar dalam negeri maupun pasar global.

Salah satu syarat untuk bisa tembus pasar ekspor, kata dia, pelaku UMKM harus memiliki NIB, untuk itu pihaknya siap memberikan pendampingan dan mendorong pelaku UMKM untuk membuat NIB.

"Ini karena menjadi pelaku ekspor itu harus ada syarat dan ketentuan yang berlaku, dalam artian mereka tidak bisa menjadi eksportir mandiri, biasanya mereka menitipkan produknya ke pihak lain untuk diekspor," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya berupaya agar produk UMKM di Kota Cirebon bisa menembus dan memenuhi kebutuhan pasar ekspor, meski saat ini kondisinya terkendala dengan keterbatasan stok dan kualitas kemasan.

Persoalan itu, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah dan Bank Indonesia untuk terus memberikan pembinaan dalam meningkatkan kualitas produk maupun sumber daya manusianya, dan mekanisme ekspor.

"Termasuk tata cara ekspor, misal dalam kemasannya itu rincian produknya tidak hanya bahasa Indonesia, minimal memakai bahasa Inggris," kata Iing.

Ia menambahkan hadirnya ribuan UMKM di Kota Cirebon juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di daerahnya.

"UMKM ini berbasis industri rumahan, masing-masing mereka bisa menyerap tenaga kerja dari empat sampai 15 orang," katanya.


 

Pewarta: F Rohman/ Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023