Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Jawa Barat, Agus Mulyadi mengatakan dana alokasi umum (DAU) sebanyak 2 persen dari dana transfer umum (DTU) yang berjumlah Rp3,4 miliar sampai saat ini belum digunakan, karena inflasi di daerah itu terkendali.

"Inflasi di Kota Cirebon sampai saat ini terkendali, bahkan pada bulan Oktober mengalami deflasi," kata Agus Mulyadi di Cirebon, Rabu.

Agus mengatakan DAU yang dimiliki Pemkot Cirebon sebanyak Rp3,4 miliar, di mana pada saat awal penyesuaian harga BBM disiapkan untuk menekan laju inflasi.

Baca juga: Pemerintah Kota Cirebon bantu penanganan korban gempa Cianjur

Namun, kata Agus, hingga saat ini dana tersebut masih utuh dan telah digeser ke anggaran dana tak terduga (DTT), karena tidak digunakan untuk menekan laju inflasi di Kota Cirebon.

Menurutnya Kota Cirebon, pada bulan Oktober 2022 justru mengalami deflasi 0,10 persen, disumbang dari turunnya harga minyak goreng, cabai rawit, dan juga bawang merah.

"Pada bulan lalu kami malah mengalami deflasi, dan ini menunjukkan tidak adanya pergerakan harga yang terlalu tinggi," ujarnya.

Agus menambahkan, pada akhir tahun ini Pemkot Cirebon juga sudah berupaya mengendalikan inflasi, dengan cara menggelar pangan murah yang dilakukan oleh dinas ketahanan pangan.
Selain itu, pengendalian harga juga terus dilakukan dan bahkan kata Agus, tidak lagi menyasar pasar tradisional akan tetapi langsung terjun ke pemukiman penduduk.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon pastikan kebutuhan pokok aman

"Kami masih menggelar pangan murah, dan dari Bulog Cirebon langsung turun ke pemukiman ketika mengendalikan harga pangan," katanya.

Agus berharap upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi bisa berjalan dengan lancar, sehingga daya beli masyarakat tidak terganggu, apalagi ada ancaman resesi di tahun 2023.


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022