Akses jalan menuju wilayah bagian selatan Cianjur, Jawa Barat, dapat dilalui kembali setelah sempat tertimbun longsor tepatnya di Kampung Leuwibunder, Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara, Senin (1/11).
Saat ini, dua alat berat masih berusaha menyingkirkan sisa material longsor yang menutupi landasan jalan, " kata Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan di Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan longsor yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama pada Senin malam (1/11) , membuat tanah tebing setinggi 20 meter ambruk dan menutup landasan jalan utama penghubung antar kecamatan sepanjang 20 meter dengan ketinggian lebih dari 1 meter.
"Akses menuju selatan Cianjur, sempat tertutup dari tengah malam hingga dini hari. Setelah dua alat berat dari PUPR provinsi dan Cianjur, diturunkan, akses jalan kembali dapat dilalui satu arah secara bergantian karena alat berat masih beroperasi menyingkirkan material longsor," katanya.
Hingga Selasa siang, dua alat berat masih berupaya menyingkirkan material longsoran yang terdiri dari batu, pohon berbagai ukuran dan lumpur tebal, sehingga pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas karena landasan jalan masih dipenuhi lumpur.
Ia menjelaskan, bencana alam longsor yang terjadi di wilayah tersebut, tidak menyebabkan korban jiwa, namun mengancam puluhan rumah warga, dimana saat ini petugas BPBD Cianjur, masih melakukan pendataan di lokasi kejadian. Pihaknya berharap penanganan dapat tuntas menjelang siang.
Sementara akibat tertutupnya akses jalan menuju wilayah bagian selatan itu, membuat antrian panjang kendaraan yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi. Arus kendaraan dapat melintas setelah petugas berhasil menyingkirkan material longsor yang menutup jalan utama, meski hingga saat ini, masih diberlakukan satu arah bergantian.
Ratusan kendaraan dengan tujuan selatan Cianjur, terjebak selama 8 jam, menunggu alat berat menyingkirkan material longsor.
"Untuk pagi ini, sudah dapat dilalui, kami terjebak selama 8 jam karena alat berat cukup kesulitan menyingkirkan material longsor berupa batu besar berbagai ukuran," kata seorang sopir angkutan selatan Rohmat.
Baca juga: BPBD Cianjur masih tangani longsor yang tutup jalan antardesa
Baca juga: BPBD: Dua bencana alam terjadi dalam sepekan ini di Cianjur
Baca juga: Belasan rumah warga di Cianjur terancam ambruk akibat longsor pada tebingnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Saat ini, dua alat berat masih berusaha menyingkirkan sisa material longsor yang menutupi landasan jalan, " kata Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan di Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan longsor yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama pada Senin malam (1/11) , membuat tanah tebing setinggi 20 meter ambruk dan menutup landasan jalan utama penghubung antar kecamatan sepanjang 20 meter dengan ketinggian lebih dari 1 meter.
"Akses menuju selatan Cianjur, sempat tertutup dari tengah malam hingga dini hari. Setelah dua alat berat dari PUPR provinsi dan Cianjur, diturunkan, akses jalan kembali dapat dilalui satu arah secara bergantian karena alat berat masih beroperasi menyingkirkan material longsor," katanya.
Hingga Selasa siang, dua alat berat masih berupaya menyingkirkan material longsoran yang terdiri dari batu, pohon berbagai ukuran dan lumpur tebal, sehingga pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas karena landasan jalan masih dipenuhi lumpur.
Ia menjelaskan, bencana alam longsor yang terjadi di wilayah tersebut, tidak menyebabkan korban jiwa, namun mengancam puluhan rumah warga, dimana saat ini petugas BPBD Cianjur, masih melakukan pendataan di lokasi kejadian. Pihaknya berharap penanganan dapat tuntas menjelang siang.
Sementara akibat tertutupnya akses jalan menuju wilayah bagian selatan itu, membuat antrian panjang kendaraan yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi. Arus kendaraan dapat melintas setelah petugas berhasil menyingkirkan material longsor yang menutup jalan utama, meski hingga saat ini, masih diberlakukan satu arah bergantian.
Ratusan kendaraan dengan tujuan selatan Cianjur, terjebak selama 8 jam, menunggu alat berat menyingkirkan material longsor.
"Untuk pagi ini, sudah dapat dilalui, kami terjebak selama 8 jam karena alat berat cukup kesulitan menyingkirkan material longsor berupa batu besar berbagai ukuran," kata seorang sopir angkutan selatan Rohmat.
Baca juga: BPBD Cianjur masih tangani longsor yang tutup jalan antardesa
Baca juga: BPBD: Dua bencana alam terjadi dalam sepekan ini di Cianjur
Baca juga: Belasan rumah warga di Cianjur terancam ambruk akibat longsor pada tebingnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021