Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Jawa Barat Bakti Artanta mengatakan transaksi digital di wilayah Cirebon terus menunjukkan peningkatan terutama di masa pandemi COVID-19.
"Pada masa pandemi ini transaksi digital terus menunjukkan peningkatan," kata Bakti di Cirebon, Selasa.
Menurut dia, peningkatan transaksi digital tersebut tercatat dengan terus tumbuhnya penggunaan "Quick Response Code Indonesian Standard" QRIS disemua sektor pembayaran.
Bakti mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pengguna QRIS di Wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, tercatat 30 ribu.
"Namun setelah pandemi COVID-19 penggunaan QRIS meningkat tajam yaitu mencapai 75 ribu pengguna," ujarnya.
Dia melanjutkan untuk QRIS ini bisa digunakan oleh semua layanan dompet digital, seperti Linkaja, Dana, Ovo dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan transaksi digital tersebut, pembeli maupun penjual tidak perlu lagi bertransisi menggunakan uang kertas maupun logam, sehingga bisa lebih nyman dan aman terutama pada masa pandemi COVID-19.
"Karena kita hanya menempelkan dompet digital ke QRIS tersebut, nanti transaksi bisa berlangsung," tuturnya.
Bakti menambahkan pada masa pandemi COVID-19 penggunaan transaksi digital yang menggunakan QRIS meningkat, apabila dibandingkan dengan kartu.
Baca juga: BI Cirebon luncurkan "E-Retribusi" di pasar tradisional pertama di Indonesia
Baca juga: BI Cirebon edukasi pedagang di Kuningan melalui 'gerebek pasar'
Baca juga: BI Cirebon perkenalkan ekonomi digital kepada masyarakat melalui CFF
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pada masa pandemi ini transaksi digital terus menunjukkan peningkatan," kata Bakti di Cirebon, Selasa.
Menurut dia, peningkatan transaksi digital tersebut tercatat dengan terus tumbuhnya penggunaan "Quick Response Code Indonesian Standard" QRIS disemua sektor pembayaran.
Bakti mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pengguna QRIS di Wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, tercatat 30 ribu.
"Namun setelah pandemi COVID-19 penggunaan QRIS meningkat tajam yaitu mencapai 75 ribu pengguna," ujarnya.
Dia melanjutkan untuk QRIS ini bisa digunakan oleh semua layanan dompet digital, seperti Linkaja, Dana, Ovo dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan transaksi digital tersebut, pembeli maupun penjual tidak perlu lagi bertransisi menggunakan uang kertas maupun logam, sehingga bisa lebih nyman dan aman terutama pada masa pandemi COVID-19.
"Karena kita hanya menempelkan dompet digital ke QRIS tersebut, nanti transaksi bisa berlangsung," tuturnya.
Bakti menambahkan pada masa pandemi COVID-19 penggunaan transaksi digital yang menggunakan QRIS meningkat, apabila dibandingkan dengan kartu.
Baca juga: BI Cirebon luncurkan "E-Retribusi" di pasar tradisional pertama di Indonesia
Baca juga: BI Cirebon edukasi pedagang di Kuningan melalui 'gerebek pasar'
Baca juga: BI Cirebon perkenalkan ekonomi digital kepada masyarakat melalui CFF
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020