Bogor (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor membeberkan naiknya angka partisipasi pemilih di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dibandingkan dengan Pemilu 2014, yakni mencapai tujuh persen dari 79 persen pada 2014 menjadi 86 persen pada tahun 2019.
"Dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Bogor sebanyak 716.473 pemilih, tercatat yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) kemarin ada sekitar 615.000 pemilih," kata Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin kepada ANTARA di Bogor, Kamis (18/4/2019).
Lima tahun silam, dari jumlah DPT Kota Bogor yang sebanyak 680.173 pemilih, mereka yang menyalurkan hak suaranya hanya sebanyak 550.864 pemilih.
Kondisi ini disambut baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bogor, Ade Sarip Hudayat mengatakan bahwa meningkatnya jumlah partisipasi pemilih ini menjadi bukti semangat luar biasa masyarakat Kota Hujan.
Baca juga: Ridwan Kamil targetkan partisipasi pemilih Jabar 80 persen
"Ini tidak mungkin terjadi jika tidak diawali dengan sosialisasi yang bagus. Kepala Pemerintah Kota Bogor pun membantu baik camat, lurah, seluruh komponen termasuk menyediakan sarana-sarana untuk kepentingan," ujarnya usai rapat koordinasi bersama KPU Kota Bogor di Balaikota, Kamis.
Sejauh ini, ia tak melihat kendala berarti di Kota Bogor, terlebih data yang sudah masuk hasil pemungutan suara Pemilu 2019 ini menurutnya sudah mencapai 86 persen. Karenanya, Ade memastikan penghitungan suara di TPS Kota Bogor seluruhnya sudah tuntas.
"Di Bogor sangat aman, nyaman tidak ada cerita hilang kartu suara. Makanya kemarin dua tiga hari sebelum pelaksanaan kita melakukan kegiatan monitoring, kita melakukan pengamanan," kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor itu.
Baca juga: Partisipasi pemilih pemilu capai 80,90 persen, kata Menko Polhukam
Baca juga: Ketua DPRD Jabar optimistis partisipasi Pemilu 2019 meningkat