Bandung (Antaranews Jabar) - Guncangan Gempa berkekuatan 6,2 skala ricter (SR) mengiringi penyerahan bantuan Jabar Peduli yang diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, Kamis.
M Iriawan dan rombongan yang tengah menyalurkan bantuan secara langsung di kawasan Posko Pusat Bencana Lombok Utara, di depan RSUD Tanjung Lombok Utara merasakan langsung dahsyatnya guncangan tersebut.
Saat itu Pj Gubernur Iriawan didampingi pejabat terkait dan Dirut BJB tengah melakukan penyerahan secara simbolis bantuan kepada Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, Kepala Polda NTB Achmat Juri, serta pihak Korem 162 Wira Bhakti, dan juga para relawan di posko pusat bencana tersebut.
Guncangan yang cukup kuat tersebut menimbulkan gaduh akibat goyangnya bangunan Gedung RSUD Tanjung Lombok Utara. Sejumlah genting, jendela berjatuhan.
Pj Gubernur Jabar, Direktur Utama bank bjb, Kapolda NTB, Bupati Lombok Utara, serta pejabat lainnya pun ikut bergeser menghindari bangunan tinggi tersebut.
"Ini kembali kita rasakan guncangan gempa, mudah-mudahan ini yang terakhir," ujar Iriawan.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berkekuatan 6,2 skala ricter itu berlokasi di 8.36 LS 116.22 BT atau 6 km barat laut Lombok Utara. Pusat berada di kedalaman 12 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).
Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG), dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Pada pagi harinya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, menyerahkan langsung tanda solidaritas berupa dana bantuan sejumlah Rp2 miliar kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bantuan diterima langsung Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Rosiady Husaenie Sayuti beserta jajaran, di Posko Bencana Alam Gempa Bumi, di Gedung Sangkariang Kantor Gubernur NTB, Kamis pagi.
Iriawan menyebut, bantuan itu bersumber dari pos Bantuan Tidak Terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2018.
"Inlah bukti bahwa kami merasa senasib sepenanggungan, sesama bangsa Indonesia," kata Iriawan.
Iriawan, atau akrab disapa Iwan berharap, bantuan "alakadarnya" tersebut dapat bermanfaat.
Bantuan, lanjut Iwan, diberikan dalam bentuk dana supaya lebih fleksibel. Bisa digunakan untuk membeli barang-barang bantuan seperti makanan, pakaian, tenda, atau lainnya. Dapat juga digunakan untuk "recovery" pasca bencana, supaya NTB cepat bangkit, dan pulih segala aktivitasnya seperti sedia kala.
"Kita juga doakan saudara yang mendahului kita yang tertimpa musibah semoga diterima disisi-Nya, dan syahid disisi Allah SWT," katanya.
Usai menyambangi posko bencana alam gempa bumi di Kantor Gubernur NTB. Pj Gubernur Iriawan beserta rombongan diantaranya Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan, Kepala BPBD Jawa Barat Dicky Saromi, dan jajaran Biro, serta OPD terkait, berkunjung ke sejumlah titik di Kabupaten Lombok Utara yang kabarnya menderita kerusakan hingga mencapai 90 persen.
Selain bantuan yang disalurkan kepada Pemprov NTB. Pemprov Jabar, juga akan menyalurkan langsung bantuan sebesar Rp600 juta untuk Kabupaten Lombok Utara, Korem 162 Wira Bhakti Rp500 juta, Polda NTB Rp500 Juta, yang bersumber dari Bank bjb, dan PNS Provinsi Jawa Barat melalui Rekening Jabar Peduli. Hingga total, bantuan yang diberikan Jabar kepada NTB adalah Rp3,6 miliar.