antarajabar - Massa yang tergabung dalam ormas di Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Selamatkan Al Aqsha (AMSA) membentangkan bendera raksasa berukuran sekitar 15 x 6 meter di depan Gedung Sate Bandung, Jumat.
Bendera tersebut sebelumnya dibentangkan oleh massa dari Masjid Pusdai Bandung melalui jalan kaki hingga akhirnya tiba di depan Gedung Sate yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung.
Selain itu, massa juga tak lupa membentang dan mengibarkan bendera merah putih pada aksi yang diikuti oleh sekitar 1.000 orang ini.
Pada kesempatan tersebut, AMSA mendeklarasikan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina dan menolak dengan tegas klaim Presiden AS, Donald Trump teikait Jerussalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Kami dengan ini menyatakan bahwa lerussalem Timur merupakan Ibukota Palestina. Kami meminta kepada seluruh ummat Islam di seluruh dunia untuk ikut mendukung dan mendeklarasikannya," kata Juru Bicara AMSA, Ustad Gaos Abdul Hamid, disela-sela aksi.
Deklarasi ini, menyusul adanya pengakuan dari 57 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai status Yerussalem Timur sebagai Ibu kota Palestina serta negara-negara OKI juga meminta kepada seluruh negara di dunia untuk mengakui Negara Palestina dan Jerussalem Timur sebagai ibu kotanya.
Menurut Gaos, dekIarasi dari AMSA ini merupakan penegasan sikap penolakan atas klaim Presiden AS, Donald Trump mengenai Ierussalem sebagai Ibu Kota Israel pada 6 Desember 2017 dan klaim itu, kata dia, hanya diakui oleh AS, Israel saja.
Ia mengatakan jika Jerusalem menjadi Ibukota Israel, maka ditakutkan pemerintah akan menghapus hak umat Islam untuk mengunjungi Masjis Al-Alqsha. Dalihnya, menjaga kemanan ibu kota dan stabilisasi negara.
Pemerintah Israel pun akan dengan mudah mengusir semua warga Palestina yang saat ini bermukim di Jerusalem.
"Sejak zaman Nabi Muhammad, kompleks Masjid Al-Aqsha adalam milik umat islam. Kini, kesuciannya terus dijaga oleh bangsa Palestina. Kami bersumpah akan membela Al-Aqsha sampai mati," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga menyerukan kepada semua elemen umat Islam untuk menyatukan barisan, memberikan perhatian dan dukungan berkesinambungan terhadap masjid suci Al Aqsha dengan segenap kemampuan dan sarana yang dimiliki, menghentikan permusuhan dan penistaan terhadap kota suci Umat Islam, Al-Quds.
"Kami juga mendesak para pemimpin negara dunia untuk menyatakan sikap tegas, mengecam dan menghentikan arogansi AS dan permus ahannya terhadap kesucian umat Islam," kata dia.